Mohon tunggu...
desti purwaningsih 1
desti purwaningsih 1 Mohon Tunggu... Universitas Jenderal Soedirman

Suka menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Analisis Faktor Penyebab pengangguran di Indonesia

15 Mei 2025   03:29 Diperbarui: 15 Mei 2025   03:29 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pengangguran merupakan sebuah isu yang penting dalam menilai  kesejahteraan  suatu  negara,  terutama  di Indonesia,  di  mana  angkatan  kerja  terus  meningkat  seiring  pertumbuhan  populasi. Meskipun  terjadi penurunan angka pengangguran dari 2023 ke 2024, jumlah pengangguran tetap tinggi, dengan Generasi Z (18-24 tahun) menjadi penyumbang utama. Lulusan SMK, SMA, dan perguruan tinggi banyak menghadapi kesulitan  dalam  memasuki  pasar  kerja  karena  ketidakcocokan  antara  keterampilan  yang dimiliki  dengan kebutuhan  industri.   

Di   Negara   Indonesia,   dalam   memahami   laju   perkembangan   angkatan   kerja   dan penganguran  dapat  diihat  dari  laporan  data stastiknya.  Menurut  laporan  Badan  Pusat  Statistik (BPS), usia kerja terus meningkat seiring bertambahnya populasi setiap tahun. Pada Februari 2024 mencapai  214,00  juta  orang,  meningkat  2,41  juta  orang  dibandingkan  Februari  2023.  Dari  segi komposisi   kerja,  pada  Februari  2024  terdapat  142,18  juta    yang  bekerja  sedangkan    7,20  juta lainnya  bersatus  menganggur  atau  tidak bekerja.  Selanjutnya,  jika  dilihat  dari  Februari  2023, jumlah pencari kerja bertambah yakni sebanyak 2,76 juta orang, penduduk yang bekerja meningkat sebanyak 3,55, sementara jumlah pengangguran berkurang sebesar 0,79 (BPS, 2024).

Dilihat dari data diatas, bahwa semakin bertambahnya tahun, dari  tahun  2023 sampai  2024  terdapat  pula  penambahan  angka  usia  tenaga  kerja  dan  terdapat  penurunan  angka pengangguran. Meskipun   terdapat   penurunan   angka   pengangguran,   penurunannya   kurang signifikan. Data menunjukkan bahwa meskipun persentase pengangguran menurun namun angka tersebut masihlah tergolong tinggi. Hal ini menandakan bahwa peningkatan angkatan pencari kerja tidak seimbang dengan lowongan yang ada. 

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, menjelaskan bahwa  generasi Z yang mayoritas  pengangguran  ini  terdiri  dari  lulusan SMA/SMK  dan  perguruan  tinggi  yakni  yang berusia  18-24  tahun,  umumnya  baru  saja  menyelesaikan  pendidikan  menengah  atau tinggi  dan sedang dalam masa mencari pekerjaan atau melanjutkan pendidikan. Hal tersebut didukung pula dengan  data  survey statistik,  diketahui  bahwa  jumlah  pengangguran  terus  naik  yang  didominasi oleh usia muda 15-24 tahun. Usia ini masuk dalam kategori NEET. Angka ini menandakan bahwa sekitar  22,25%  dari  total  penduduk  usia  tersebut  tidak  terlibat  dalam  aktivitas produktif  dan berstatus  tidak  bekerja,  hal  ini  menimbulkan  ancaman  serius  terhadap  bonus  demografi  yang diharapkan dapat membawa Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045(Suhaeri, 2021). 

Sukirno dalam (Imma Latifa dan Farid Pribadi 2021) juga mengklasifikasikan pengangguran berdasarkan dua kriteria utama: penyebab dan karakteristiknya diantaranya :

1. Berdasarkan Penyebabnya

a. Pengangguran Friksional

 Jenis pengangguran ini terjadi ketika individu memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya dengan sengaja dalam upaya mencari posisi yang lebih memuaskan atau lebih sesuai dengan aspirasi pribadinya. Proses transisi ini menciptakan periode singkat di mana orang tersebut tanpa pekerjaan sambil mencari kesempatan baru. 

b. Pengangguran Siklikal 

Ini adalah jenis pengangguran yang berkaitan dengan fluktuasi siklus ekonomi. Selama periode resesi ekonomi, permintaan untuk barang dan jasa menurun, menyebabkan pengurangan produksi dan, akibatnya, pengurangan tenaga kerja. Ketika ekonomi membaik, tingkat pengangguran cenderung menurun seiring meningkatnya produksi dan permintaan tenaga kerja. 

c. Pengangguran Struktural 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun