Mohon tunggu...
destini solihah
destini solihah Mohon Tunggu... Jurnalis - Young Enterpreneur

Selama itu baik apa boleh buat. Alloh itu Romantis, seromantis bagaimana Dia menjaga kita dari rayuan iblis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kita dan ASEAN

6 November 2019   23:15 Diperbarui: 6 November 2019   23:49 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebelum kita bahas apa maksud dari judul asean adalah kita. Mungkin banyak yang bertanya-tanya, memang ada apa dengan kita? Apa asean memang kita saja? Bukannya asean itu kumpulan  Negara-negara Asia Tenggara?

Asean adalah kita, sebuah jargon  yang dikampanyekan oleh Bu Retno Marsudi sebagai menteri luar negeri RI, untuk menyambut ASEAN community 2015. Masa itu indonesia sebagai negara pemerkarsai terbentuknya ASEAN. Yang mana, Indonesia harus siap dalam mengahadapi era ASEAN community agar bisa bersaing di dunia global.

Sebagai warga negara Indonesia, apakah mengetahui apa itu ASEAN? dan apa itu ASEAN Community? ASEAN dapat diibaratkan lingkupan Rukun Tetangga (RT),  yang terdiri dari beberapa keluarga. Bedanya, ASEAN terdiri dari beberapa negara, yaitu: Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunei, Laos, Kamboja, Vietnam, dan Myanmar.

Baik, mari kita kupas mulai dari akronimnya. Kata ASEAN gabungan dari "Association of Southeast  Asian  Nations"  dan artinnya adalah Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara,  organisasi regional  geo-politik dan ekonomi negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

Komunitas Asia tenggara ini terbentuk 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. Adapun tujuannya ialah untuk membangun kerjasama regional di kawasan asia tenggara, seperti: ekonomi, sosial-budaya, keamanan, politik, pendidikan. Dengan harapan, mampu mendorong kawasan asia tenggara menjadi sejahtera dan damai.

Kita tahu, antar tetangga kita tidak boleh masuk rumah tetangga sembarangan. Pun  berlaku di region ASEAN. Negara-negara ASEAN harus menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesetaraan, integritas wilayah, dan identitas nasional. Prinsip ini mirip dengan semboyan ASEAN, "Satu Visi, Satu Identitas, Satu Komunitas" (One Vision, One Identity, One Community).

Asal-usul dibentuknya ASEAN dimulai pada era 1960-an, kita dihadapkan pada situasi rawan konflik, yaitu perebutan pengaruh ideologi negara-negara besar. Amerika Serikat dengan kapitalisme dan Uni Soviet (sekarang Rusia) dengan komunisme. Negara adidaya ini berusaha untuk menanamkan pengaruh dan ideologinya kepada negara-negara di dunia termasuk kepada negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Di samping itu, sering terjadi konflik antarnegara di kawasan Asia Tenggara. Seandainya dibiarkan, hal ini dapat mengobrak-abrik stabilitas pembangunan.

Asean Community atau  Komunitas ASEAN adalah wadah untuk lebih mempererat integrasi masyarakat ASEAN, serta untuk menyesuaikan cara pandang keterbukaan dalam menyikapi perkembangan dunia. Gagasan pembentukan Komunitas ASEAN itu tercetus pada tahun 1997 dalam Visi ASEAN 2020 dan dikukuhkan pada tahun 2003 pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-9 ASEAN di Bali, kemudian diberlakukannya Asean community 2015.

Dalam Asean Community memiliki tiga pilar dalam membangun Komunitas ASEAN, yaitu: pilar politik-keamanan, pilar ekonomi, dan pilar sosial-budaya. Pilar Komunitas Politik-Keamanan, menangani peningkatan kerja sama di bidang politik dan keamanan. Tujuannya untuk memelihara perdamaian serta memajukan nilai Hak Asasi Manusia dan demokratisasi. Komunitas Ekonomi ASEAN (KEA) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN, bertujuan agar memperdalam dan memperluas ekonomi terpadu. Pilar Komunitas Sosial Budaya merupakan untuk memperkuat keterpaduan. Kerja sama itu bermaksud agar memperkokoh kesadaran, kesetiakawanan, kemitraan, dan rasa kepemilikan masyarakat terhadap ASEAN. Empat tahun sudah diberlakukanya Asean Community 2015. Pemerintah Indonesia selalu mengkampanyekan, memberi pemahaman dan pendidikan kepada kita sebagai warga negara Indonesia untuk mampu bersaing dengan negara-negara lain.

 Presentator: Yusuf

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun