Dengan maraknya wabah COVID-19 ini. Kita diharuskan untuk berdiam diri di rumah atau melakukan Social Distancing. Kini, di Indonesia telah tercatat 1.414 jiwa positif Corona, 122 jiwa meninggal dan 75 jiwa diantaranya telah dinyatakan sembuh.Â
Tapi harus kita ketahui, dengan melockdown seluruh wilayah akibat wabah COVID-19 ini, ternyata virus ini bukan hanya menelan banyak korban, tetapi banyak juga yang dirugikan terutama dalam bidang pendidikan juga perekonomian.
Dalam bidang pendidikan, demi berlangsung nya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) para siswa dilakukan daring online dengan menggunakan beberapa aplikasi yang tersedia. Â
Tapi tak semua siswa bisa menerima kebijakan tersebut. Mengapa? Coba kita pikirkan, bagaimana siswa yang tidak memiliki gadget karena tak mampu untuk membeli nya?Â
Lalu bagaimana siswa yang kurang mengerti karena keterbatasan waktu dan signal ketika mereka sedang melakukan pembelajaran secara online? Tentu dibalik semua ini ada positif negatif nya dan ada hikmah yang begitu besar yang harus kita ambil.
Di bidang ekonomi, banyak pedagang yang mengeluh akibat diadakannya Lockdown tersebut karena dagangan mereka sepi, jarang orang yang berkunjung untuk membeli. Tidak hanya para pedagang tapi para sopir kendaraan umum pun mengeluh karena sepi tak ada penumpang satupun yang menaikinya.Â
Seketika terlintas, kini kita dibatasi Hak Asasi, tapi kalau kita  melanggar kita malah mengambil Hak Hidup banyak orang. Tapi harus bagaimana lagi?Â
Demi keselamatan bersama, memang harus ada yang dikorbankan untuk sementara. Semoga Indonesia ku cepat pulih dari wabah ini. Taatilah apa yang dikatakan pemerintah agar rantai ini dapat terputus dengan cepat dan kembali beraktivitas seperti biasanya.Â