Mohon tunggu...
carolina destika
carolina destika Mohon Tunggu... Lainnya - menulis sepanjang hari

komitmen untuk senantiasa memperbaiki diri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Liburan Panjang Akhir Bulan, Serunya Tukar Peran dalam Rumah Tangga

5 November 2020   10:00 Diperbarui: 5 November 2020   17:08 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bulan Oktober 2020 yang dinanti akhirnya tiba. Keseruan sudah terbayang dalam rencana yang dibuat untuk mengisi libur panjang di masa pandemi ini. Anak-anak belajar online, Abi yang tugas di luar pulau pun bisa pulang dan berkumpul dengan keluarga. Komplit deh....

Sebenarnya rencana yang dibuat hanya sederhana saja. Bersepeda keliling kota, olah raga di jalanan depan rumah, merawat tanaman, bermain pasir di pantai, kuliner di alun-alun, dan terakhir kami ingin berpetualang ke daerah pegunungan melihat pemandangan dan menikmati hawa sejuk. Tidak jauh, hanya sekitar 45 menit perjalanan menggunakan mobil.

Selebihnya guling-gulingan di kamar dan memasak apa saja di dapur akan menjadi kegiatan yang mengasyikkan selama masa liburan. Indahnya menikmati kebersamaan tidak harus pergi keluar kota. Di rumah saja pun kebersamaan yang tercipta terasa indah dan sejuk dirasa kalbu yang selama ini merindu.

Namun rencana tinggallah rencana. Ternyata yang ingin liburan panjang bukan hanya majikan. Asisten rumah tangga juga ingin merasakan liburan yang panjang. Dia minta ijin pulang selama liburan. Apa mau dikata tak ada kata selain iya menjawab ijinnya. Mengingat pengabdiannya selama ini melayani keluarga dengan segala kelelahan yang mendera, pastinya dia butuh istirahat juga. Ya sudahlah...biarin aja.

Kepulangan asisten rumah tangga adalah kesedihan yang membahagiakan. Sedihnya adalah pekerjaan rumah tangga yang tak ada habisnya mulai dari bangun tidur hingga akan tidur sudah pasti menjadi suatu beban berat yang menggelayuti. Bagaimana dengan kegiatan  yang telah di rencanakan ?

Main sepeda keliling kota ?  Tak bakalan bisa. Siapa yang akan menjaga si Zwan 19 bulan ? Akhirnya yang bisa sepedaan keliling kota hanya Abi dan tiga anak laki-lakiku. Sedangkan aku ? Cukup keliling komplek sambil gendong Zwan dan boncengin Ain beberapa kali puteran.

Olah raga depan rumah biasanya maen badminton berpasang-pasangan dengan semua anggota keluarga. Berhubung si Mbak pulang (selanjutnya asisten rumah tangga disebut si Mbak), mau maen badminton gak jadi karena hari sudah siang ketika kami baru saja menyelesaikan berbagai pekerjaan mulai dari memasak, mencuci pakaian, menjemur, mencuci piring, menyapu dan mengepel lantai serta bersih-bersih debu dan menata perabotan rumah yang berantakan.

Kegiatan bersih-bersih berlanjut hingga menjelang dhuhur karena gatal melihat sawang di langit-langit, debu-debu yang menempel dan barang-barang yang teronggok di kolong tempat tidur serta menggeser rak buku ganti posisi agar tidak bosan.

Hari berikutnya membereskan pakaian kering abis diangkat dari jemuran. Kebayang kan sebuah keluarga  dengan 5 orang anak, berapa gunung baju yang teronggok tak sempat di setrika ? Bergunung-gunung bagai onggokan baju obralan di toko busana  Ramiyani. Kalo tidak segera dibereskan, tentunya akan syusyah mencari kalo mau pakai baju.

Akhirnya kegiatan hari itu berganti menjadi beresin baju-baju, milah-milah mana yang perlu dikirim ke loudry untuk disetrika, mana yang bisa langsung pakai. Memisahkan pakaian dalam ke satu keranjang agar mudah mencari. Merembet  memasukkan baju yang baru datang dari loundry-an kemarin dan membereskan lemari yang acak adul akibat anak-anak ambil bajunya asal-asalan.       

Rencana bermain pasir di pantai mudur sampai sore. Baru berangkat jam setengah lima, baru sebentar maen ehh sudah maghrib. Akhirnya semua baru menyelesaikan main sampai lewat maghrib dan sholat maghrib di Mushola pantai. Lanjut duduk-duduk memandang deburan ombak dalam gelapnya petang yang mulai menjelang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun