Mohon tunggu...
Destiana Aulia
Destiana Aulia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurus Pintar Perbaikan SDGT (Sumber Daya Genetik Tanaman) MELALUI APLIKASI REKAYASA GENETIK TERHADAP KETAHANAN CEKAMAN BIOTIK!!!

18 Desember 2018   20:50 Diperbarui: 18 Desember 2018   22:36 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hallo ...  Siapa yang suka bercocok tanam??? Di kebun atau di halaman rumah nihhh?? Pasti udah tau donggg ancaman apa yang bakal terjadi selama kita merawat tanaman??? tanaman aja dirawat, apalagi kamuuuu ... ternyata eh ternyata, cekaman biotik udah gak awam lagi buat kita para pecinta tanaman. Apa aja sihhh??? S

erangan hama, penyakit, dan nematoda parasit pada tanaman!!! kok serem sihhh ... iyaaa udah tau kan sekarang, makanya jangan cuma pergi ke salon buat perawatan tapi tanaman juga perlu dirawat yaaa, mereka juga butuh nutrisi dan jangan ketinggalan kasih sayang dari yang merawat hehehe ... jangan pacar aja yang di sayang-sayang, tanaman juga perlu di sayang dongggg ... Nah sekarang aku bakal jelasin gimana teknik rekayasa genetik ini dalam memperbaiki sumber daya genetik tanaman untuk ketahanan cekaman biotik. Don't Go Any Where ...

Tadi udah sedikit dibahas mengenai apa aja yang menjadi ancaman dalam usaha pertanian. Nah sekarang bakal dikupas lebih dalam lagi apa aja yang menjadi masalah utama dalam pemanfaatan SDG. Selain serangan hama, penyakit, dan nematoda parasit. Ternyata cekaman biotik juga bisa terjadi karena faktor kekeringan, pembekuan dan suhu rendah, salinitas, oksidatif, dan cekaman logam berat. Waduhhh .. makin serem yaa ... terus cara apa yang bisa kita lakuin untuk tetap menjaga ketahanan tanaman terhadap cekaman biotik?? 

Eitsss .. jangan cemas dulu yaa. Saat ini teknologi sudah semakin canggih, para ilmuwan sudah banyak menerapkan teknologi ini di bidang pertanian. Pasti yang suka dengan biologi alias yang suka bercocok tanam dan suka baca banyak referensi buku tentang ilmu biologi udah gak awam lagi dengan istilah "REKAYASA GENETIK" Yupsss... ini salah satu aplikasi bioteknologi masa kini alias modern.

Teknik rekayasa genetik membuka peluang untuk mengisolasi gen ketahanan dari organisme lain seperti cendawan, bakteri, virus atau dari tanaman yang secara konvensional tidak dapat dilakukan. Maksudnya ... penelitian rekayasa genetik ini dilakukan untuk memproduksi tanaman tahan serangga hama dan penyakit tanaman yang difokuskan pada protein-protein yang mengandung kode gen tunggal (Herman, 2008). 

Teknik rekayasa genetik ini telah diaplikasikan dalam perbaikan sifat tanaman dan telah menghasilkan tanaman produk rekayasa genetik (PGR) yang selama ini disebut dengan "TANAMAN TRANSGENIK", tanaman PRG siap dimanfaatkan bagi kemajuan di berbagai bidang khususnya pertanian. 

Wahh .. Keren gak tuhhh .. dan ternyata teknik rekayasa genetik ini telah berhasil diaplikasikan dengan baik dalam penelitian dan pengembangan di Indonesia, baik yang dilakukan oleh lembaga penelitian dan perguruan tinggi maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan perusahaan swasta.

 Perakitan tanaman PRG tahan cekaman biotik juga telah dilakukan oleh Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian (BB-Biogen), Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia, Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Udayana, dan Universitas Brawijaya (Herman, 2008). Makin keren gak tuh bioteknologi masa kini iniiii ...

Jadi teknik rekayasa genetik ini dilakukan dengan cara mentransformasikan gen interes kedalam genom tanaman untuk mendapatkan sifat yang diinginkan seperti ketahanan terhadap cekaman biotik, dapat diisolasi dari berbagai organisme seperti cendawan, bakteri, virus, serangga, binatang atau tanaman lainnya.

 Dalam sistem transformasi, gen interes yang akan ditransfer ke tanaman biasanya diklon terlebih dahulu dalam vektor plasmid yang dapat memperbanyak diri dalam Agrobacterium tumefaciens atau Escherichia coli. Gen tersebut nantinya digabungkan dengan promotor yang bisa diekspresikan dalam tanaman dan dirangkai dengan terminator yang tepat. 

Plasmid yang digunakan untuk transformasi tanaman enggak cuma mengandung gen dari sifat atau karakter yang diinginkan, tapi juga gen marka untuk seleksi. Nantinya plasmid yang udah ada konstruksi gen lengkap siap di transformasikan kedalam genom tanaman. begituuu temannnn ...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun