Mohon tunggu...
Desti Fitriani
Desti Fitriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktif

Kumpulan Pemula Berkarya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Permasalahan Lingkungan Keluarga Broken Home terhadap Kesehatan Mental Remaja

16 Maret 2022   01:04 Diperbarui: 16 Maret 2022   01:07 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kehidupan remaja merupakan kehidupan yang penuh lika-liku. Segala bentuk permasalahan yang terjadi dalam kehidupan remaja pun memiliki keberagaman, salah satunya terkait permasalahan yang sering membuat para remaja kehilangan semangat dalam menjalani roda kehidupan. Permasalahan apakah yang dimaksud? Ya, tepat sekali, Broken Home atau yang biasa diartikan sebagai kerusakan dalam keluarga.

Lantas, apa alasan yang mendasari Broken Home menjadi salah satu permasalahan remaja terkait kesehatan mental? Mengapa kesehatan mental seorang remaja juga perlu diperhatikan? Ternyata ada beberapa aspek penting yang menjadikan Broken Home sebagai salah satu permasalahan yang mengganggu kesehatan mental para remaja. 

Di samping itu, aspek-aspek penting di mana kesehatan mental perlu untuk dijaga agar tetap normal pun menjadi pertimbangan bagi seluruh remaja agar dapat tetap menjaga diri dan menahan diri untuk tetap menjalani kehidupan sebagaimana mestinya.

Broken Home merupakan situasi di mana ketidakharmonisan terjadi dalam sebuah keluarga dan menjadikan keluarga terpecah belah, entah karena dari faktor internal maupun dari faktor eksternal. 

Faktor internal yang biasa terjadi salah satunya karena tidak sesuainya tujuan hidup antara pasangan suami dan juga istri, tidak terpenuhinya kebutuhan lahir maupun bathin antara suami maupun istri. Sedangkan faktor eksternal yang biasa terjadi adalah adanya pihak ketiga yang masuk dalam rumah tangga. 

Apabila berkaca pada kehidupan secara fakta, maka faktor eksternal mendudukk alasan utama terjadinya keretakan dalam rumah tangga. Ketika sebuah keluarga sudah mendapat campur tangan maupun kehadiran orang ketiga, maka keluarga tersebut akan sangat rentan mengalami keretakan. Ketika sebuah keluarga sudah mengalami keretakan, maka seluruh kasih sayang dan kehangatan yang ada di dalamnya sudah tidak perlu diharapkan kembali. 

Inilah yang nantinya akan menggunjang mental seorang anak. Ketika seorang anak terbiasa mendapatkan kasih sayang dan kehangatan dalam sebuah keluarga, namun ketika datang sebuah permasalhan dari kedua orang tuanya yang menimbulkan perpecahan keluarga, maka mental sang anak sangat perlu untuk dijaga. 

Mengapa demikian? Karena tidak semua anak atau remaja mampu untuk bertahan, mampu untuk bersabar, mampu untuk ikhlas atas apa yang menimpa dirinya dan kehidupannya.

Kesehatan mental remaja mencangkup beberapa hal seperti kenyamanan emosional, psikologi, dan hubungan sosial. Ketiga aspek tersebut dapat mempengaruhi cara berfikir dan cara bertindak para remaja. 

Selain itu, kesehatan mental remaja juga akan mempengaruhi cara mengatasi stress dan menjalin kontak sosial dengan masyarakat sekitar. Akan sangat sulit ketika kita membedakan antara kesehatan mental normal dengan penyakit mental, karena tidak ada tes yang mudah untuk mengetahui hal tersebut. 

Terkadang seseorang dengan kesehatan mental yang normal cenderung memiliki tingkat mood yang lebih tinggi, sedangkan bagi seseorang yang memiliki penyakit mental justru cenderung dapat menyembunyikannya apabila berada di depan masyarakat luas. Ia akan lebih tenang, sabar, dan berusaha untuk melakukan kegiatan sosial sebagaimana mestinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun