Mohon tunggu...
Destarania
Destarania Mohon Tunggu... karyawan swasta -

easy going

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan featured

Sindrom Benci Hari Senin, Apakah Anda Pernah Mengalaminya?

12 Februari 2012   22:05 Diperbarui: 5 Februari 2018   08:48 2894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock

Sahabat saya Chyntia tiba-tiba sms “hoii, besok dah Senin ya, duh males banget sih, masi pingin hibernasi kayak beruang kutub nih”, tak lama kemudian saya ngintipin status BBM temen, ga jauh beda intinya benci Senin. Pindah ngintip ke twitter adek saya juga ternyata senada. Nemu beginian:

Bukan cuma pegawai yg benci hari senin, pengangguran pun benci sebab hari senin mengingatkan bhw mereka msh menganggur (@RanggaPresastyo)

Nah loh..hehe, tu kan, bahkan benci ke hari Senin ga cuma melanda pelajar dan pekerja tapi juga pengangguran. Mendadak saya pun tersadar dan berpikir sama, duh hari Senin sudah datang lagi, tiba-tiba aja muncul rasa malas, ogah-ogahan, terbayang bakal menjalani “siklus” 5 hari lagi dengan rutinitas padat.

Hari Senin menurut istilah saya merupakan parameter awal aktivitas seminggu. Ga tau ada semacam kepercayaan sesat bagi saya, kalau Senin bisa melalui aktivitas dengan baik maka Selasa sampai Jumatnya bakal baik dan lancar juga, nah kalau Senin sudah dimulai dengan amburadul, maka biasanya ritme Selasa- Jumat ga jauh-jauh dari itu. Jadi mood Senin merupakan penentu mood minggu berjalan. hihih

Biasanya secara emosional dan psikologis rata-rata orang benci dengan hari Senin, tertanam di pikiran kalau Senin itu selalu jadi hari yang sibuk dan super menyebalkan.

Bahkan sampai ada pameo “I hate Monday” di seluruh dunia , ada istilah “ Senin Neraka Jahanam”,“ Senin Terkutuk” dan ada lagu khusus yang sangat populer di chart terhormat di Inggris pada tahun 1979 yaitu lagu 'I don’t like Monday’ yang tulis oleh orang Sir Bob Geldof [dia mendapat gelar bangsawan dari Kerajaan Inggris] dan dinyanyikan oleh The Boomtown Rats. Dan ada pula komunitas-komunitas media sosial “ I hate Monday”. Namun coba deh kita cerna pelan-pelan, apakah yang beda di hari Senin untuk anda?

Kalau untuk saya pribadi ternyata setelah ditimbang dan dianalisa hari Senin sama aja tuh, dengan aktivitas yang sama, kegiatan yang sama, beban kerjaan yang sama. Tapi kenapa saya juga benci dan mengutuki hari Senin yang ga salah apa-apa? Syndrome benci hari Senin biasanyamulai muncul pada minggu malam atau di akhir weekend dan akan semakin memuncak di Senin pagi harinya. 

Syndrome ini muncul karena perbedaan load pekerjaan yang kontras di hari sabtu-minggu dan hari Senin, setelah santai banget eh langsung menghadapi aktivitas yang padat. Load kerjaan yang kontras ini menyebabkan muncul sugesti dan repetisi kalau Senin itu “ nyebelin”. Sugesti adalah proses yang mempengaruhi seseorang sehingga menerima pikiran dan keyakinan, tanpa bersikap kritis. 

Repetisi “Senin neraka jahanam” yang terulang-ulang dengan intensitas tinggi pada otak akan membuat kita sangat percaya bahwa Senin memang menyebalkan dan terbawa pada semua aktivitas kita, jadi males kerja dan ogah-ogahan. “You are what you think” atau” your activities depend on your mind”, nah itu yang bikin hari Senin emang jadi menyebalkan, tak lain tak bukan ya karena pikiran kita sendiri.

Terus apa iya kita mau selamanya terjebak dalam pikiran dan siksaan kalau hari Senin itu menyebalkan. Kalau saya tidak mau lagi. Kita lah yang wajib mengubah diri kita sendiri untuk menanamkan ke alam bawah sadar bahwa Senin akan tetap baik-baik saja. 

Perlu bantuan psikolog untuk menanamkan ini? Nggak lah ngabis-ngabisin duit lagi, kita sendiri bisa kok. Mari kita pikirkan apa saja yang bisa kita wujudkan selama 24 jam di hari Senin. Kalau di otak lagi dijejali pikiran meeting yang membosankan atau menguras energi ya kita ubah misal aja di meeting ini sebagai ajang unjuk kompetensi kita “ pamer kesaktian “ atau bayangin ketemu klien baru yang “good looking”. Lebih asik kan.

Atau berpikir artinya kita masih dipercaya ngerjain tugas-tugas oleh atasan, coba kalau ga dikasi kerjaan malah berabe kan. Pikiran jalanan bakal macet di hari Senin ? ya kita siasati dengan berangkat lebih pagi, intinya kita melawan apapun yang bikin kita bete, nasehat orang tua seperti eyang putri “nerimo ing pandum”, “ jangan melihat atas, tapi lihat bawah” , selalu bersyukur juga ampuh loh buat ngusir perasaan beginian. Masih bagus kan kita punya kesibukan daripada orang yang berdiam diri di rumah, wah malah ‘bete’ mati gaya.

Berdasarkan di sini, para ahli psikologi dan psikiatri menunjukkan bahwa bila pemikiran disampaikan kepada otak, akan terbentuk kesan dalam sel-sel neuron. Pikiran bawah sadar menggunakan daya tak terbatas, yaitu energy, dan kebijaksanaan dari dalam diri manusia dan pikiran bawah sadar menggunakan semua hukum alam untuk mencapai tujuannya. Kadang-kadang hasil atau jawabannya datang seketika dan caranya tidak bisa dijajaki. 

Pikiran bawah sadar tidak memperdulikan apakan pikiran anda itu baik atau jelek, benar atau salah. Pikiran bawah sadar akan menerima hal itu sebagai benar dan langsung menimbulkan hasil dalam kenyataan. Jadi ketika kita menanamkan di alam bawah sadar bahwa Senin akan menjadi hari yang baik-baik saja, maka Senin akan tetap baik-baik saja.

Selamat Hari Senin!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun