Mohon tunggu...
Desta FajarSantoso
Desta FajarSantoso Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selalu Bersyukur

Nama saya Desta Fajar Santoso asal dari purworejo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sharing tentang Media Konvergen

15 April 2021   10:59 Diperbarui: 15 April 2021   11:06 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamualaikum wr. wb.

Hai semua, pada kesempatan kali ini saya mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan akan sharing sedikit tentang sudut pandang saya terhadap media konvergen.

Apa sih media konvergen itu?. Konvergensi media adalah penggabungan atau pengintegrasian media-media yang ada dan memiliki satu tujuan yang sama. Seperti halnya penggabungan antara media tradisional, media cetak, media siaran, media baru dan internet. Dari pengabungan berbagai macam media itu, sehingga tercipta yang nama 3C, communication, computing, dan content.
Perkembangan ini dipicu dengan semakin canggihnya teknologi komunikasi. Perkembangan yang pesat ini terjadi disebabkan oleh beberapa faktor, seperti faktor teknologi yang semakin tersedia dan murah, dan juga perubahan dalam struktur sosial dan legal sehingga memungkinkan kepemilikan antar media. Secara teknis media konvergen juga dapat didefinisikan  sebagai bergabungnya dua atau lebih teknologi media atau sharing informasi digital.

Konvergen ini mengubah seluruh tatanan media yang ada, seperti pada koran. Kita tahu tatanan atau struktur content yang ada di koran seperti apa, itu kita baca. Tapi sekarang karena adanya media konvergen ini semuanya berubah. Yang dimana kita bisa membaca berita dalam berbagai format. Semisal kita buka website, mungkin didalamnya kita tak hanya membaca berita yang berbentuk teks atau tulisan, tetapi juga bisa mengakses berita dalam format video, animasi, grafis, dll. Jadi semua format itu bersatu dan muncul dalam sebuah platform di media online, yang bisa disebut media konvergen.

Contoh media konvergen yang sangat popular saat ini adalah smartphone. Karena smartphone ini menyatukan bebagai macam elemen seperti kamera, musik, internet, buku, dan semua media lainnya. Melalui smartphone yang didukung dengan koneksi internet, kita bisa mencari sesuai dengan kebutuhan pribadi kita. Contoh selanjutnya adalah E-Book, jaman sekarang tentunya anak muda lebih suka yang simpel dan tidak membebaninya. E-Book ini hadir sebagai solusi dimana kita bisa membaca, mencari informasi hanya menggunakan satu media. Sehingga kita tidak perlu yang namanya membawa buku besar-besar ketika kita ingin membaca, cukup dengan menggunakan E-Book yang dapat kita akses dengan smartphone.

Media konvergen ini banyak  memberikan dampak besar terhadap media konvensional. Pada jaman sekarang media lama sudah mulai dilupakan karena adanya sesuatu yang lebih praktis dan efisien. Oleh sebab itu, media konvergen ini membuat media tradisional menjadi lebih menarik karena memadukannya dengan media baru. Dengan adanya penggabungan antara media konvensional dengan media baru tentunya ada keuntungannya. Seperti biasa pemasaran lebih ekonomis dan terjangkau.

Terkadang E-Book juga sangat menolong kita. ketika kita sedang belajar banyak hal yang perlu kita ketahui dan butuh berbagai macam informasi dari berbagai sumber. Dengan adanya E-Book sangat memudahkan kita, dimana kita tak perlu repot-repot membeli  buku ke toko secara langsung.
Munculnya konvergensi media memiliki beberapa konsekuensi. Saat ini, konvergensi bukan hanya memperkaya informasi yang disajikan, melainkan juga memberi pilihan kepada khalayak umum untuk memilih informasi yang sesuai dengan selera mereka. Tak kalah serius, konvergensi media memberikan kesempatan baru yang radikal dalam penanganan, penyediaan, distribusi dan pemrosesan seluruh bentuk informasi baik yang bersifat visual, audio, data dan sebagainya (Preston: 2001).

Fenomena jurnalistik online sekarang menjadi salah satu contoh yang menarik pada konvergensi media. Khalayak umum dapat mengakses atau meng-click yang diinginkan di komputer yang sudah dilengkapi dengan koneksi internet untuk mengetahui informasi yang dikehendakinya. Sehingga terbukti bahwa teknologi komunikasi juga mampu mem-by pass jalur transportasi pengiriman informasi media kepada para pembacanya.
Disisi lain, jurnalisme online memaksa wartawan untuk terus-menerus meng-update informasi yang merek tampilkan sesuai dengan apa yang mereka temukan di lapangan. Dalam konteks ini konsekuensi selajutnya adalah berkurangnya fungsi editor dari sebuah lembaga pers karena wartawan relatif mempunyai kebiasaan untuk segera meng-upload informasi baru tanpa terkendala lagi.

Konvergensi ini menimbulkan perubahan secara signifikan terhadap ciri-ciri komunikasi massa konvensional yang bisa disebut dengan demasivikasi. Yakni kondisi dimana ciri utama media massa yang menyebarkan informasi secara massif menjadi lenyap. Arus informasi yang berlangsung menjadi semakin personal, karena tiap orang mempunyai kebebasan untuk memilih informasi yang mereka sukai.
Perkembangan teknologi yang berkonvergensi memiliki banyak sekali pengaruhnya dari segala hal. Dalam konteks yang lebih luas, konvergensi media tak hanya memperlihatkan perkembangan teknologi yang semakin maju. Konvergensi juga mengubah hubungan antara teknologi, industri, pasar, gaya hidup.

Perkembangan teknologi selalu saja memiliki dua sisi, positif dan negatif. Selain mengoptimalkan sisi positif, mengantisipasi terhadap dampak negatif konvergensi ini nampaknya perlu dikedepankan dan dilakukan, sehingga tidak terjadi masalah kedepannya.
Dampak yang bakal sangat terasa yaitu, dimana menurunnya media cetak. Sehingga media konvensional akan tertinggal dan pers tradisional diganti menjadi pers online. Munculnya fenomen aini konvergensi media ini menyebabkan banyak bentuk media konvensional yang memutar otak agar mampu bertahan dalam perubahan-perubahan yang begitu cepat, khusunya bagi penerbit buku, majalah, dan koran. Misalnya seperti hal yang dilakukan oleh Kompas, mereka ini merupakan penerbit koran harian terbesar di Indonesia. Tapi kali ini mereka dituntut untuk mengambil tindakan, sehingga tercipta yang nama Kompas.com.

Berkurangnya interaksi sosial secara langsung mampu menyebabkan komunikasi menjadi tidak efektif. Hal ini menyebabkan komunikasi secara tatap muka tidak diminati lagi, karena orang cenderung lebih suka berkomunikasi lewat media. Kenapa hal tersebut membuat komunikasi tidak efektif, karena tidak bisa melihat dan merasakan secara langsung ekspresi wajah serta bahasa tubuh lawan bicara dan bisa menimbulkan kesalahpahaman dari isi pesan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun