Mohon tunggu...
Dessy Yasmita
Dessy Yasmita Mohon Tunggu... Desainer - valar morghulis

If you want to be a good author, study Game of Thrones.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Wattpad 2020: Halusinasi Generasi Remaja Penulis Cerita Cabul

12 Agustus 2020   13:07 Diperbarui: 12 Agustus 2020   13:15 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Sudah dua kali saya diblokir dari Wattpad dengan alasan tidak jelas. Jawaban dari Ambassador Indonesia, semacam pekerja volunteer di Wattpad, tidak memuaskan.

Memangnya apa sih isi akun saya, bahkan apa sih Wattpad itu? Wattpad adalah aplikasi menulis internasional. Kalau versi Indonesia, lebih kurang seperti Storial, Kwikku, dan Cabaca. Di aplikasi seperti ini, semua orang bisa menuliskan cerita mereka. Bahkan, bisa mendapatkan fulus jika lulus seleksi, meski sepertinya belum menjangkau penulis lokal. Wattpad lebih populer untuk remaja Indonesia. Ini alasannya:

1. Tidak ada kontrol yang ketat.
Jika tidak ada yang melapor, remaja pun bisa menulis cerita cabul di sana. Tidak usah terkejut dengan banyaknya cerita fiksi penggemar (fan fiction) yang menjadikan idola mereka sebagai objek seks. Dan jangan terkejut anak-anak remaja itu sangat ahli menulis adegan kasur, benar-benar vulgar.

2. Bebas berhalusinasi.
Karena pembacanya juga remaja, tak usah terkejut jika logika cerita sangat buruk. Di mata anak-anak ini, psikopat bisa disembuhkan dengan cinta. Padahal realitanya belum ada obat untuk itu. Mereka juga menganggap nikah bawah umur itu keren. Banyak cerita berbau remaja kawin paksa dengan om-om yang happy ending. Yang paling parah, ada di antara mereka yang berpikir kalau pedofil itu baik. Cerita-cerita seperti itu 'laku' dan lumayan banyak pembacanya.

3. Ajakan melakukan kebodohan
Kehaluan ini sudah semakin parah dan efek dominonya sudah terlihat. Sebulan yang lalu, banyak ajakan untuk remaja putri agar menabrak cowok ganteng atau ketua OSIS ketika masuk tahun ajaran baru. Meski kedengaran bercanda, ajakan ini jelas memalukan, hampir serupa pelecehan.
Banyak juga yang mengaku ingin punya pacar psikopat, tanpa paham psikopati itu apa.

4. Mempermainkan hal yang tidak pantas
Tulisan yang ada di Wattpad mencerminkan pikiran dan keinginan penulis di sana.
Baru-baru ini ada seorang pengarang yang mempermainkan Pancasila. Niatnya membuat adegan lucu, tetapi bablas. Sungguh tidak pantas mengganti kalimat salah satu sila dengan kata-kata cabul.
Banyak juga cerita 'bad boy' yang meletakkan guru sebagai korban perundungan yang lucu. Murid-murid mengerjainya dengan cara cukup kelewatan dan dia tidak menghukum mereka. Paling hanya geleng-geleng kepala. Di mata para pembaca remaja, ini lucu.

5. Eksistensi dan popularitas lebih penting
Sudah rahasia umum penulis muda Indonesia di Wattpad mendewakan "vote" (atau 'suka') dan pujian. Mereka tidak malu-malu mengemis, bahkan mengancam akan memutus cerita jika target vote tidak terpenuhi. Mereka setengah mati benci pada kritik. Dengan kepongahan seperti itu, apakah cerita mereka bermutu? Boro-boro ada mutu, kualitas berbahasa Indonesia mereka saja memalukan.

Lalu apa isi akun saya di sana? Buku saya di sana sempat sangat terkenal, diperbincangkan, didebat dan dimaki. Judulnya Wahai Pengarang Ampas. Isinya memang menyorot semua kebiasaan buruk para pengarang Wattpad Indonesia. Saya tidak heran kalau akun saya dilapor secara berjamaah karena tentunya penulis-penulis tidak bermutu dan yang cabul tertusuk dengan tulisan-tulisan saya.


Saran untuk Orang Tua
Setiap orang punya ribuan topeng yang dipakai pada waktu tertentu. Anak sangat berbeda di rumah. Di sekolah berbeda. Dengan teman main di dunia nyata berbeda. Dengan teman di dunia maya juga beda. Waspada.

Tidak ada salahnya sekali-sekali sidak seluler, tablet, dan perangkat komputer mereka. Lihat aplikasi mereka. Cek browser mereka.

Ajak mereka bicara tentang hukum. Jangan biarkan mereka pikir karena Wattpad dunia maya mereka bebas sesuka hati. Tulisan mereka akan punya jejak digital. Mempermainkan dasar negara, lembaga keagamaan; merundung kaum disabilitas,  guru, dll.---bisa membawa mereka ke ranah hukum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun