Mohon tunggu...
Dessy Achieriny
Dessy Achieriny Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content creator

Blogger

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menulis adalah Bagian dari Cara Menolak Lupa #dibaliksecangkirkopi

16 Juni 2015   17:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   05:58 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh sebab itu sumber bibit tanaman kopi robusta tidak disebut varietas melainkan klon. Klon mayoritas yang berada di kebun percontohan di sini adalah BP 939 yang jumlahnya sekitar 34 pohon. Ada pula yang klon BP 42 digunakan untuk membantu penyerbukan (Jantan) serta klon-klon yang lain.

Di bawah tanaman kopi kita bisa melihat tanaman arasis yang berfungsi untuk menjaga kelembapan tanah. Serta ditemui tanaman penaung atau tumpang sari yang berfungsi sebagai pupuk alami dan  sumber Nitrogen.

Negara Indonesia adalah negara terbesar penghasil kopi ke 3 di dunia setelah Brazil dan Vietnam. Dan Lampung adalah provinsi penghasil kopi terbesar di Indonesia. PT. Nestle mengupayakan agar lampung bertahan menjadi penghasil biji kopi robusta dengan kualitas terbaik, dengan melakukan peremajaan kopi, dan memberikan 18 juta bibit kopi ke petani, mengingat banyak pohon kopi yang telah tua dan berumur diatas 20 tahun.

 

Jika ada pertanyaan mengapa diperlukan peremajaan tanaman kopi? Sebab pohon kopi yang telah tua akan berkurang produktifitasnya dan mengurangi kualitas biji kopi yang dihasilkan. Dan pada konsep Nescafe Plan, bibit kopi sendiri didatangkan berasal dari ICCRI (Indonesian Coffee and Cocoa Research Institute) atau lebih dikenal sebagai Pusat Penelitian Bibit kopi dan Kakao Indonesia untuk memberikan bibit kopi yang terbaik bagi petani.

Nestle mengajak masyarakat luas untuk ikut peduli akan kelestarian pertanian kopi yang berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan para petani kopi di Lampung dan melibatkan petani lokal. Konsep Nescafe Plan ini disambut gembira oleh para petani kopi di sana, sebab mata pencaharian utama masyarakat di Lampung, khususnya daerah Tanggamus banyak yang menjadi petani kopi. Tidak ada keharusan bagi petani kopi untuk menjual hasil panen mereka ke PT. Nestle. 

 

Lalu, mengapa mereka sangat menyambut gembira dengan kedatangan PT. Nestle di daerah mereka? Dari perbincangan sekian banyak petani yang saya tangkap dari aspirasi mereka adalah; 


“Mereka sangat mencintai PT.Nestle dan berharap menjalin kemitraan yang berkelanjutan. Alasan mereka simple, PT. Nestle begitu menghargai petani dengan membeli kopi mereka dengan harga “Global Market” atau harga pasar global. Dan tidak hanya itu, mereka pun mendapat edukasi ilmu kopi melalui penyuluhan di lingkup kelompok tani di daerah mereka untuk mendapatkan bibit kopi kualitas terbaik secara gratis dengan mendatangkan agriculture specialist dan orang-orang yang lebih passionate di bidang kopi melalui keberhasilan konsep Nescafe Plan. Dan salah satu kalimat yang sangat menyentuh hati saya, ketika saya mendengar saran apa yang hendak mereka kemukakan ke pihak Nestle, jawabannya adalah “Nestle, jangan pernah tinggalkan petani.”””

 

Sejenak setelah mengendurkan syaraf yang tegang akibat lelah berkeliling perkebunan, saya pun mendekati mbak Tika dan bertanya-tanya mengenai pelatihan apa saja yang diberikan kepada petani? Ia menjelaskan tentang 6 Modul Pelatihan yang akan diajarkan, meliputi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun