Mohon tunggu...
DESSY RAHMAWATI
DESSY RAHMAWATI Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aplikasi Teori Kognitif Jean Piaget

24 September 2021   16:50 Diperbarui: 24 September 2021   16:52 2040
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Schunk, 2012, p.237

Jean Piaget adalah salah satu psikolog Swiss pertama yang melakukan studi tentang Aquisition Understanding in Children. Jean Piaget terkenal dengan teorinya tentang perkembangan kognitif seseorang. Berikut, tahapan perkembangan kognitifnya:

Teori Piaget sampai saat ini masih relevan dan terus dipakai dalam pendidikan. Banyak sekali contoh yang kita temui dalam lingkungan, video, siswa kita di sekolah, tentang eksisnya teori Piaget ini.

Penerapan Modeling strategi menyelesaikan soal cerita pada Siswa kelas 2 SD

Paradigma bahwa matematika itu sulit secara tidak sadar melekat pada diri siswa, bisa didapatkan dari teman sebaya, saudara atau orang tua yang secara tidak sadar membicarakannya. Kondisi ini membuat siswa sedikit takut dengan matematika padahal belum dicoba, mempengaruhi daya juang siswa (mudah menyerah jika mendapatkan sedikit permasalahan).

Siswa kelas 2 SD rata-rata berada di rentang umur 6-7 tahun. Menurut teori perkembangan kognitif Jean Piaget siswa tersebut berada pada tahap akhir preoperational (4-7 th) dan concrete operational (7-11 th). Anak pada tahap preoperational, lebih spesifiknya pada fase intuitif. Ucapan anak mulai lebih sosial, egosentris mulai berkurang, pemahaman intuitif konsep logis, mudah percaya pada kejadian ajaib, persepsi mendominasi penilaian, belum menunjukkan prinsip-prinsip perilaku terbaik. 

Pada tahap concrete operational, anak mulai memiliki pemikiran yang lebih logis dan terorganisir tetapi masih sangat konkret. Permasalahan yang sering terjadi pada siswa SD adalah sulit menyelesaikan soal cerita. Selain kegiatan literasi yang kurang pada siswa, disebabkan pula tidak dibiasakannya siswa menyelesaikan permasalahan soal cerita dengan gambaran yang nyata. 

Saya masih ingat, dulu guru saya sering menyuruh saya menyelesaikan soal cerita tetapi tahapan penyelesaiannya tidak jelas, jadi sangat membingungkan. Saran yang beliau berikan hanyalah latihan soal, sehingga siswa lebih sering menghafal daripada memahami. 

Modeling menjadi salah satu strategi yang sangat baik bagi siswa untuk membantunya menyelesaikan soal cerita. Ketika modeling dibiasakan dari SD kelas kecil (2) akan sangat membantunya untuk lebih mudah menyelesaikan permasalahan soal cerita di kelas-kelas berikutnya. Kenapa hal ini terjadi?

Siswa kelas 2 SD sangat membutuhkan benda konkret/ nyata untuk membangun pengetahuannya. Sesuai tahapan yang dikemukakan Jean Piaget, maka sangat lebih mudah dipahami jika menjadikan permasalahan soal cerita dengan modeling.

Berikut salah satu contoh modeling yang bisa digunakan untuk materi penjumlahan dan pengurangan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun