Mohon tunggu...
DESSY RAHMAWATI
DESSY RAHMAWATI Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Experiential Learning-John Dewey (Apakah Cukup di Sekolah?)

17 September 2021   13:10 Diperbarui: 17 September 2021   13:13 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

The modern discovery of inner experience, of a realm of purely personal events that are always at the individual's command and that are his exclusively as well as inexpensively for refuge, consolidation and thrill, is also a great and liberating discovery. (John Dewey cited as Kolb, 2014)

Experiential Learning merupakan teori yang dikemukakan oleh John Dewey. Pemikiran inilah yang mendasari lahirnya metode pembelajaran berbasis inkuiri atau pembelajaran secara discovery. Banyak ahli setuju bahwa pembelajaran yang berpusat pada siswa akan lebih bermakna, siswa mudah membangun pengetahuannya, kedengarannya sedikit mirip dengan teori konstruktivisme. Tentunya setiap guru selalu menginginkan siswanya berhasil mencapai tujuan yang ditetapkan di awal proses pembelajaran. Lebih mudahnya karakteristik yang diungkapkan John Dewey sebagai berikut:

1. Learning by Doing yaitu dengan adanya observasi dan melakukan siswa akan lebih mudah membangun pengetahuannya.

2. Discussion yaitu memfasilitasi siswa untuk memberikan dan menyanggah pendapat serta mengungkapkan ekspresi mereka.

3. Interractive yaitu adanya interaksi dengan lingkungan sekitar sehingga pembelajaran lebih bermakna.4

4. Interdisciplinary yaitu adanya koneksi antar mata pelajaran sehingga pembelajaran lebih utuh dan tidak terkesan terpisah-pisah. 

Pandangan tersebut membantu guru dalam mendesain proses pembelajarannya agar lebih berhasil.

Salah satu kegiatan yang sangat baik di sekolah adalah field trip. Kegiatan ini memfasilitasi siswa dalam belajar agar lebih bermakna. Banyak sekali kegiatan lain yang bisa dilakukan di sekolah seperti, camping, live in, practicum, observasi. Semua kegiatan tersebut dapat kita lakukan di sekolah demi mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan.

Apakah cukup di sekolah?

Belajar merupakan kegiatan sepanjang hayat, artinya belajar tidak hanya cukup di sekolah (bisa di rumah, lingkungan, dimana saja). Yang perlu ditanamkan adalah keinginan untuk terus belajar dalam diri siswa. Kegiatan yang mencerminkan teori John Dewey dapat dipraktikkan sendiri di lingkungan apabila siswa memiliki keinginan yang kuat dalam belajar. Tentunya ketrampilan ini didapatkan siswa di sekolah lebih dulu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun