Mohon tunggu...
Dessi Natalia Pasaribu
Dessi Natalia Pasaribu Mohon Tunggu... Aktor - MAHASISWI PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAl UNIVERSITAS POTENSI UTAMA

SMART PEOPLE AREN'T NECESSARILY WISE BUT WISE PEOPLE ARE CERTAINLY SMART

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Dampak Kebakaran Hutan terhadap Penurunan Kesehatan Masyarakat Kalimantan Barat

21 Januari 2020   12:41 Diperbarui: 21 Januari 2020   15:43 1517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kebakaran hutan merupakan bencana nasional yang dapat merusak kelestarian lingkungan hidup. Hutan merupakan paru-paru dunia. Kebakaran hutan telah menjadi bencana nasional sehingga patut dan layak mendapat perhatian yang sangat serius dari pemerintah Indonesia. 

Dampak kebakaran hutan yang paling terlihat adalah meluasnya kabut asap sehingga mengakibatkan turunnya kesehatan masyarakat Kalimantan barat. Meluasnya kabut asap tidak hanya terkena dikalimantan saja melainkan meluas ke daerah lainnya. 

Penelitian ini bertujuan untuk menggali pemahaman serta menganalisis frekuensi penurunan kesehatan masyarakat Kalimantan barat akibat kabut asap yang meluas dikarenakan kebakaran hutan. Metode yang digunakan penulis dalam tulisan ini adalah metode deskriptif analitik. 

Penulis menemukan fakta bahwa kebakaran hutan yang terjadi sudah menjadi bencana nasional di setiap tahunnya. pada tulisan ini penulis menggunakan Green political Teori atau  teori politik hijau, yang dimana teori ini bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang perduli akan lingkungan hidup dan keadilan social. 

Dalam tulisan ini penulis menemukan data terkait menurunnya kesehatan masyarakat Kalimantan barat. Ketidakseimbangan alam telah terjadi yang mengakibatkan bencana yang sulit dipulihkan dalam waktu yang singkat serta sudah merusak kelestarian lingkungan. Keberhasilan dalam penanggulangan kebakaran hutan sangat tergantung pada kemampuan alternatif teknologi menegakkan hukum.

Kebakaran hutan dan lahan terutama pada lahan gambut sering dialami Indonesia. Sepuluh tahun terakhir, Indonesia menempati urutan ketiga dunia dalam hal pencemaran udara akibat pembakaran hutan, di mana sebelumnya menempati urutan ke-25. Bencana kebakaran hutan di berbagai provinsi sudah menjadi bencana nasional yang semakin mengganggu, baik ditinjau dari sudut pandang sosial maupun ekonomi. 

Pecemaran lingkungan tidak dapatdihindarkan bahkan sudah sangat mempengaruhi hubungan politik antar Negara tetangga. Dampak kebakaran hutan yang paling sangat menonjol adalah ketika meluasnya kabut asap yang sangat mengganggu kesehatan masyarakat. 

Secara sektoral dampak kebakaran hutan mempengaruhi berbagai sektor seperti sektor perhubungan, ekonomi, kesehatan, ekologi, sosial, termasuk citra bangsa dimata Negara tetangga dan dunia (Hermawan, 2006).

Kebakaran hutan terjadi disetiap tahunnya dengan luas cakupan dan jumlah titik api yang bervariasi. Kejadian ini sebenarnya telah mendapat perhatian, namun tidak berdaya melakukan pencegahan. 

Menurut berbagai hasil kajian dan analisis, penyebab kebakaran hutan berhubungan langsung dengan perilaku manusia yang menginginkan percepatan penyiapan lahan untuk persiapan penanaman komoditas perkebunan. 

Motif kebakaran hutan yang disebabkan aktivitas manusia tersebut atas pertimbangan aspek ekonomi. Para pihak yang berkepentingan ingin segera menyiapkan lahan dengan biaya yang cukup rendah bahkan serendah-rendahnya dan sekaligus mengharapkan kenaikan tingkat kemasaman (pH) tanah agar tanaman perkebunan dapat tumbuh dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun