Mohon tunggu...
Desi Fitriani
Desi Fitriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

mengeekspresikan sesuatu dengan tulisan adalah hal yang menyenangkan

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Tidak Bisa Hemat? Kamu Bisa Lakukan 9 Cara Ini!

11 Mei 2023   13:25 Diperbarui: 11 Mei 2023   13:34 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Frugal living sering dinilai pelit oleh sebagian orang karena konsep dasarnya adalah gaya hidup hemat atau irit terhadap pengeluaran. Sehingga, dapat menabung lebih banyak. Padahal frugal living dan pelit merupakan hal yang sangat bertolak belakang. Orang pelit adalah orang yang takut membeli sesuatu, ketakutan itulah yang mendorong pembelian barang yang murah walaupun barang tersebut memiliki kualitas yang buruk. Berbeda dengan frugal living yang menganut bahwa membeli barang mahal bukan suatu masalah dengan catatan barang tersebut memiliki kualitas yang baik.

Frugal living adalah konsep mengalokasikan dana dengan kesadaran penuh, pertimbangan serta analisis yang baik yang disertai dengan strategi pencapaian tujuan keuangan masa depan yang jelas. Konsep frugal living tidak hanya bertujuan untuk keuangan pribadi jangka panjang. Namun, juga tentang keberlangsungan hidup manusia di masa depan yaitu dengan mengadopsi gaya hidup yang hemat, tidak menghambur-hamburkan sumber daya dengan percuma, tidak makan berlebihan, tidak memproduksi sampah yang tidak perlu, dan masih banyak kebiasaan kebiasaan buruk yang merusak bumi.

9 tips cara menerapkan frugal living di kehidupan sehari-hari:

  • Jangan pergi belanja

Pada saat kita kecil, orang tua kita sering bilang “kalau ga lihat maka gak akan mau”. Nah, itu benar sekali jika kita ingin menerapkan frugal living. Ketika kita selalu melihat atau sekedar jalan untuk tujuan ‘cuci mata’ yang awalnya kita tidak butuh ataupun tidak kita inginkan membuat kita untuk tertarik membelinya. Ditambah sekarang zaman yang semakin canggih, kita dapat melakukan belanja secara online. Perlu diingat juga bahwa sekarang marak sekali boros yang berkedok self reward ataupun self healing ataupun ketika stress, bosan yang dilakukan adalah belanja atau scroll e-commerce.  Jika kebiasaan kita saat bosan ini terus menerus dilakukan. Maka,  akan berdampak kepada habit belanja impulsif. Hal-hal ini harus diubah dan kita harus mencari hal lain yang membuat kita kembali menjadi bahagia selain berbelanja.

  • Hiduplah sesuai kemampuan

Hidup sesuai dengan kemampuan maksudnya hidup sesuai dengan kebutuhan bukan hanya mengikuti keinginan, trend, dan hype yang tidak akan ada habisnya. Oleh karena itu, cek kebutuhan tiap bulan, seperti: sandang apakah masih ada baju layak pakai untuk pergi ke kampus/ kantor. Pangan, apakah makanan yang kita makan 3x sehari cukup atau tidak, bergizi dan bernutrisi atau tidak dan bukan hanya makan makanan yang viral. Papan, budget untuk cicil rumah atau sewa. Yang terpenting jangan lupa selesaikan hutang konsumtif. Self reward dan healing berada di urutan terakhir.

  • Rawat dan sayangi milik kita

Hal ini tidak hanya berlaku untuk barang saja. Namun, juga berlaku untuk tubuh. Seperti kipas angin yang kita miliki yang sudah jelas ada instruksinya sebulan sekali mencuci filternya. Maka, luangkanlah waktu sebulan sekali untuk mencuci filter kipas angin tersebut, meluangkan waktu lebih baik dari pada harus mengeluarkan uang untuk memperbaikinya ketika sudah rusak. Merawat dan menjaga barang ini juga termasuk salah satu cara untuk memperpanjang usia barang yang kita punya.

  • Pakai sampai rusak

Mungkin ini susah untuk dilakukan di zaman sekarang. Melakukan ini juga harus memikirkan safety yang utama. Seperti sepatu yang sudah botak dan tidak memungkinkan untuk dipakai kegiatan yang berat. Kemudian, sepatunya digunakan untuk berlari di bawah hujan sehingga dapat menyebabkan cedera yang harus kita hindari. Karena bisa menyebabkan biaya baru seperti biaya rumah sakit. Selain itu, kita juga berusaha untuk mendapatkan manfaat maksimal dari barang yang kita miliki. Seperti bungkus roti hologram. Ketika rotinya sudah kita makan namun bungkusnya dapat kita daur ulang menjadi kerajinan tangan.

  • Belajar untuk melakukan sesuatu sendiri

Belajar untuk melakukan sendiri yang dimaksud di sini bukan menyelisihi bahwa kita adalah makhluk sosial. Akan tetapi, belajar di sini dalam hal yang bisa menghemat biaya. Seperti, untuk pekerjaan rumah tangga seperti memasak. Mungkin diawal pernikahan banyak wanita yang tidak pandai memasak. Sehingga, harus mengeluarkan duit untuk menyewa orang untuk melakukan pekerjaan tersebut. Namun, jika kita ingin menerapkan frugal living kita harus belajar untuk melakukan itu sendiri. Dengan melakukan pekerjaan itu sendiri kita dapat menghemat uang kita. Selain itu, kita juga dapat menghindari risiko ditipu untuk pekerjaan di level yang lebih tinggi. Belajar juga untuk meng-upgrade diri kita untuk menjadi lebih baik lagi.

  • Antisipasi kebutuhan

Ada pengeluaran yang terkesan besar ketika melihat jumlah uang yang keluar. Tapi, pengeluaran jenis ini merupakan pengeluaran yang dapat kita antisipasi. Misalnya, seperti kita ingin mengganti smartphone. Mungkin smartphone yang kita miliki sudah mulai terasa berat dan sudah mulai ada kebutuhan untuk mengganti smartphone tersebut. Saat kita sudah mulai merasakan signal tersebut, mulai dari 2 tahun atau beberapa tahun sebelumnya kita sudah mulai menabung. Dengan kita mengantisipasi pengeluaran-pengeluaran besar dan kita mengetahui kapan akan membelinya kita tidak akan menjadi impulsif. Namun, ketika kita belum dapat mengantisipasi pengeluaran besar, kita menjadi tidak punya pilihan. Sehingga, mau tidak mau harus membeli saat itu juga walaupun barang tersebut mahal.

  • Riset value, quality, durability dan price

Misalnya kita ingin membeli sepatu. Sepatu a harganya 300 ribu dengan masa pakai 1 tahun dibandingkan dengan sepatu b yang harganya 1,5 juta dengan masa pakai 6 tahun bahkan lebih. Nah, mungkin bisa menjadi dasar bahwa kita lebih baik memilih sepatu b yang harganya lebih mahal tapi dengan masa pakai yang lebih lama. Sehingga, dalam jangka panjang kita tidak perlu mengeluarkan uang berkali kali.

  • Cari harga yang lebih murah

Untuk mencari harga yang lebih murah, kita jangan terburu-buru sehingga kita ada kesempatan untuk memilih dan mencari alternatif barang yang sama namun dengan harga yang lebih murah. Caranya adalah dengan cara membandingkan satu toko dengan toko yang lainnya. selain itu, kita juga dapat melakukan tawar menawar. Seperti barang yang dipajang maupun barang yang cacat namun cacatnya tidak terlihat. Kita dapat bertanya bahwa apakah ada diskon dari hal tersebut. Alternatif lain juga dapat dilakukan dengan cara membeli barang bekas. Sehingga, kita dapat menemukan barang dengan harga termurah.

  • Cari barang penggantinya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun