Mohon tunggu...
DesoL
DesoL Mohon Tunggu... Penulis - tukang tidur

▪tidak punya FB/Twitter/IG dan sejenisnya▪

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Thanatos

10 Februari 2016   11:19 Diperbarui: 2 Mei 2018   11:17 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah pegunungan yang gersang berbatu, tidak ada tanda-tanda kehidupan, bahkan rerumputan juga ilalang lari tunggang langgang menuruninya. Sumber mata air mengering, hanya tetes-tetes hujan dari mata-mata wanita yang mengairinya.

Batu-batu pengunungan berwarna kuning keemasan, mirip warna besi berkarat, namun berbau anyir. Darah melekat di mana-mana, yang terbayang hanyalah sebuah tempat pembantaian. Beberapa orang meyakinkan bahwa pengunungan itu bukanlah Moria, sebab Abraham digagalkan malaikat saat hendak menyembelih anaknya Ishak.

Ada mayat-mayat yang berserakan. Sebagian menumpuk seperti jerami yang hendak dibakar. Tubuh-tubuh yang mati, yang tertombak, yang teratas, yang telah membangkai adalah untuk persembaan burung-burung gagak.

Selama ini telah terbiasa dengan tempat pembuangan sampah, bagaimana jika yang terlihat adalah tempat pembuangan mayat? Banyak lalat-lalat, belatung, semut-semut, juga anjing-anjing penggigit tulang-tulang kering. Hidung tertusuk mau busuk. Para wanita yang telah selesai menangis akan mual lalu muntah.

Simbararara lalala sim… hoooo ulakakakaka nananana…. Simbararara lalala sim…

Seseorang merapal mantra. Berkepala botak, berjanggut panjang, dan berjubah keemasan. Dipegangnya lonceng dan diputar-putarnya perapian kecil yang terbawa pada tangan kanannya.

Simbararara lalala sim… Thanatos… Thanatos… Simbararara lalala sim…

Sebagian wanita lari meninggalkan pegunungan, wanita-wanita yang menyayangkan nyawanya. Dan sisanya, berdiri mengelilingi tumpukan mayat yang bau busuknya seribu kali dari nasi basi.

“Thanatos datang! Thanatos datang!”

Simbararara lalala sim… hoooo ulakakakaka nananana…. Simbararara lalala sim…

Simbararara lalala sim… Thanatos… Thanatos… Simbararara lalala sim…

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun