Mohon tunggu...
DesoL
DesoL Mohon Tunggu... Penulis - tukang tidur

â–ªtidak punya FB/Twitter/IG dan sejenisnyaâ–ª

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Perempuan yang Memakan Bola Matanya Sendiri

29 Februari 2020   10:24 Diperbarui: 29 Februari 2020   18:51 1029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar: myartmagazine.com

Perempuan yang semula menawan, menjadi sangat mengerikan. Terlebih ketika ia berhasil mengeluarkan bola mata yang bijinya masih bergerak ke kanan juga ke kiri. Dan perempuan itu memakan bola matanya sendiri seperti melahap sebutir anggur. Kemudian tertawa. Terbahak. Memecah gaduhnya binatang malam.

*

Laki-laki itu mulai sadar.

Samar kudengar keributan di luar sana. Kudapati diriku terbaring di sebuah rumah berdinding anyam bambu. Seseorang membuka pintu.

"Leher dan kepalamu terluka. Sebaiknya beristirahatlah beberapa hari di sini. Aku akan mengobatimu."

Aku meraba suara paraunya, menerka sesuai ingatan yang lamat-lamat. Seperti suara kakek yang berjualan ubi di pasar baru.

"Nak, minumlah ramuan ini."

Pemilik suara parau mendekat. Terlihat tangan keriput memegang batok kelapa yang diyakini berisi ramuan mujarab.

Tidak mungkin! Aku menatapnya. Perempuan yang memakan bola matanya, berdiri di hadapanku. Mengaduk-aduk isi batok kelapa yang anyir.

Aku berteriak. Orang-orang yang semula membuat ribut di depan pintu, memadati ruangan, bergantian menatapku.

Sial! Perempuan yang memakan bola matanya sendiri, kini ada di mana-mana, berjajar mengelilingiku. Tiba-tiba kurasakan sesak yang luar biasa. Hampir mati aku dibuatnya. Kuambil ranting kayu, kuancam mereka satu per satu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun