Mohon tunggu...
DesoL
DesoL Mohon Tunggu... Penulis - tukang tidur

â–ªtidak punya FB/Twitter/IG dan sejenisnyaâ–ª

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Kau Takut, Tuan?

3 Desember 2018   06:26 Diperbarui: 3 Desember 2018   13:28 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pic: shutterstock.com

"Kau sudah sadar, Aluna?"

"Benar-benar kurang ajar! Ia mengaku rindu padaku. Dalam setiap cumbunya, ada janji tuk bebaskanku. Bahkan sempat ia katakan bahwa Ibu yang melacurkanku [a]."

"Dan kau percaya?"

"Menurutmu?"

Bram tertawa. Seolah memandangku serupa anak ayam yang kakinya patah sebelah. Bodoh dan tak berdaya.

"Kau hanya sedikit tolol, Aluna. Tak seharusnya kau mempercayai orang lain selain dirimu sendiri."

"Benar, termasuk kau, Bram."

Aku mengambil pistol, kuarahkan pada wajahnya.

"Tanpa peluru, kau biasa apa?" Ia tertawa, kali ini semakin kencang. "Aku bukan penjahat, Aluna. Hanya ingin membalaskan dendam Ibuku. Aku bisa membantumu, asal kau mau bekerja sama denganku. Apa kau tak ingin hidup seperti dalam angan-anganmu? Menjadi perempuan soleha? [b]"

Sial. Red wine membuat lidahku hilang kendali.

Tiba-tiba seseorang dengan kursi roda memasuki ruangan. Nyaris menabrak meja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun