Mohon tunggu...
Desny Zacharias Rahardjo
Desny Zacharias Rahardjo Mohon Tunggu... Freelancer - Co-Founder of Membangun Positivity

Orang biasa yang suka membaca, menulis, dan makan bubur yang tidak diaduk.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Semua Orang Bisa Meditasi, Jangan Percaya Mitos yang Menyesatkan

13 Maret 2020   10:01 Diperbarui: 13 Maret 2020   11:37 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://nutritiouslife.com/stress-less/office-meditation-tips/

Reality Check: 

Meditasi memiliki masalah reputasi yang sangat besar. Banyak orang ragu untuk mulai bermeditasi karena kesalahpahaman tentang meditasi.

Yuk kita lihat 5 mitos meditasi yang sering kita dengar dan apa saja yang dapat dilakukan  untuk membantu melakukan meditasi dengan lebih ringan, dan sekaligus membuktikan bahwa menghabiskan sedikit waktu untuk meditasi justru menciptakan lebih banyak waktu untuk menjadi produktif, yang siapa tahu, pada akhirnya membantu Anda mengubah dunia.

Tapi pertama-tama, ayo kita coba lakukan ini dulu. Saya ingin Anda menutup mata Anda kurang lebih 5 detik dan bayangkan Po si Dragon Warrior di Film Kung Fu Panda.  OK, sekarang buka mata Anda. Apakah pikiran Anda teralihkan dan Anda malah memikirkan atau membayangkan yang lain selain Po?

Sekarang, tutup mata Anda lagi. Kali ini, saya ingin Anda membiarkan saja kalau pikiran Anda mengembara kemana-mana. Tapi, jangan memikirkan atau membayangkan Po lagi. Sama sekali.  Buka mata Anda. Siapa yang dalam latihan kedua ini secara tidak sengaja masih melihat Po dalam pikiran Anda?

Latihan tadi membawa kita kepada Mitos 1: SAYA SEORANG MEDITATOR YANG BURUK, JIKA SAYA TIDAK BISA MENENANGKAN PIKIRAN SAYA.

Eksperimen dengan Po yang kita lakukan tadi itu sebenarnya berasal dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh sekelompok psikolog dari Harvard University  yang mencoba mencari tahu apakah mungkin untuk menekan pikiran tertentu. Dan kesimpulan untuk penelitian ini adalah:

  • Jika Anda fokus pada apa pun setelah sekitar 5 atau 6 detik, pikiran Anda secara alami malah akan teralihkan ke pemikiran yang tidak terkait.
  • Jika Anda mencoba menekan pikiran Anda, coba tebak apa yang akan terjadi? Anda malah akan memikirkan hal-hal yang tidak ingin Anda pikirkan. MAKA, MENEKAN PIKIRAN TIDAK MEMBAWA ANDA PADA PENGALAMAN MEDITASI YANG POSITIF.

Ada penelitian lain yang dilakukan oleh University of Science and Technology di Norwegia di mana mereka mempelajari gaya meditasi yang disebut meditasi non-direktif. Dalam gaya meditasi ini, para meditator diizinkan untuk membiarkan pikiran mereka berkeliaran dari satu pikiran ke pikiran berikutnya. Dan yang mereka temukan adalah:

  • Ketika anda mengizinkan pikiran anda berkelana dari satu pikiran ke pikiran lainnya, anda sebenarnya masuk kepada tingkatan pemrosesan mental dan emosi yang sangat tinggi.
  • Hal lain yang mereka temukan adalah bahwa pikiran yang mengembara mengarah kepada  pikiran yang tenang. Ini lebih dalam dari tahap istirahat ketika Anda tidur di malam hari.

Duduk dengan nyaman dan membiarkan pikiran mengembara sebenarnya tidak hanya akan menyebabkan tubuh Anda beristirahat, tetapi juga akan membawa tingkat keteraturan dan efisiensi yang tinggi ke pikiran Anda sehingga pikiran-pikiran tersebut tidak menjadi penghambat meditasi Anda, malah, mereka adalah pertanda bahwa pikiran Anda sebenarnya bekerja dengan autopilot melalui masalah yang Anda alami dalam hidup Anda.

MITOS 2: TIDAK ADA CARA YANG BENAR UNTUK MEDITASI

Ini sebenarnya agak tricky karena semua gaya meditasi mengarah pada tujuan yang sama yaitu rasa kedamaian dan kebahagiaan batin yang lebih besar. Tetapi pasti ada praktik terbaik yang memungkinkan meditasi harian Anda terasa jauh lebih mudah. Dan tentu saja yang dimaksudkan dengan lebih mudah itu sangat subyektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun