Mohon tunggu...
Desna Putri Nugrahaeni
Desna Putri Nugrahaeni Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

astrophile

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Panti Bercerita

28 November 2022   09:15 Diperbarui: 29 November 2022   15:20 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: https://images.app.goo.gl/r53Bn6h1y1AJFa1M8 

   Mari berkenalan dengan Panti Asuhan terhangat yang pernah ada, Panti Asuhan yang dimana adalah suatu tempat bak surga dunia yang di dalamnya diberkahi oleh anak-anak hebat dan berbakat titisan Tuhan Yang Maha Kuasa, Panti Asuhan Harmoni Indah. Beberapa dari mereka yaitu Rahma Sulistia, Farhan Raditya, Julia Kalila, dan Ahmad Caesar. Keempat dari mereka merupakan sahabat karib yang sangat mengerti satu sama lain, baik dari segi perasaan, keadaan maupun situasi. Nah, dibalik anak-anak yang hebat pasti ada salah seorang yang tabah serta mulia disisinya, yaitu Ibu panti yang bernama Ibu Rachelia.

   Suatu Malam, Julia tidak dapat tidur dengan pulas karena ini adalah kali dari sekian hari ia terpikir akan masa lalu hidupnya yang cukup kelam untuk usianya yang masih belia dahulu, kini ia sudah berumur 12 tahun. Maka Julia memutuskan untuk pergi ke kamar Rahma untuk menenangkan hatinya.

“Assalamu’alaikum, Rahma,” Ujar Julia.

“Wa’alaikumsalam, Julia. Ada apa malam-malam seperti ini? Apakah ada sesuatu yang mengganggumu?” Ujar Rahma.

“Iya benar, Rahma. Sebelumnya boleh aku masuk ke kamarmu?” Tanya Julia.

“Tentu saja. Mari sini masuk, Julia,” Ucap Rahma.

    Maka setelah itu Julia masuk ke kamar Rahma dan menceritakan tetang apa yang membuatnya resah. Ia menceritakan tentang ibunya yang telah meninggal dunia disaat Julia berusia 3 tahun, dan betapa kecewanya ia terhadap ayahnya yang tega untuk meninggalkannya di panti asuhan daripada merawatnya sendiri.

“Tapi hingga saat ini, kamu masih belum tahu kenapa ayah kamu meninggalkan kamu disini?” Tanya Rahma.

“Tentu saja aku nggak tahu juga tidak peduli kalau sekarang, yang aku tahu aku sangat membencinya,” Ungkap Julia.

“Julia, kamu berhak marah, kecewa, kesal, tapi bagaimanapun juga ia tetap ayahmu. Membencinya tak akan ada gunanya selain menambah amarah. Apalagi kita tidak tahu pasti alasan kenapa ia meninggalkanmu, kan?” Jelas Rahma.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun