Mohon tunggu...
Desi L S Septianti
Desi L S Septianti Mohon Tunggu... Freelancer - Full stay at home mom with 2 kiddos

Hanya seorang ibu rumah tangga yang ingin anak-anaknya tumbuh bahagia, sehat, sholeh, sholehah dan bisa menikmati hari-hari yang indah dan berkualitas setiap saatnya😘

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rumah adalah Segalanya Bagi Anak, No Space Like Home Really

8 Desember 2019   07:10 Diperbarui: 9 Desember 2019   18:19 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Abang dan Adik sedang asyik bermain peran sebagai pedagang dan pembeli (foto dokumen pribadi)

Ketika weekend tiba, bagi anak-anak di rumah yang ditunggu adalah kedatangan sang ayah. Kebetulan suami dinas di luar kota dan saya plus anak-anak memilih untuk tinggal di kota yang berbeda dengan tempat suami dinas.

Entah kenapa dari weekend ke weekend itu rasanya kok cepat sekali ya. Waktu berputar begitu cepat, 24 hours a day, 7 days a week benar-benar tak terasa. Rasa-rasanya saya pun belum ngapa-ngapain di minggu ini kok udah mau masuk hari Jumat lagi aja sih? Begitu setiap minggunya. Ya ampuuunnn apakah saya yang sangat terlena dengan kenikmatan dunia, sehingga waktu yang berjalan begitu cepat. Ampuni hamba ya Allah. Astaghfirullahal adziim.

Tapi kami cukup menikmatinya, cukup menikmati LDM an kami. Kami memilih dan memutuskan untuk LDM (Long Distance Married) sejak si sulung usia 1,5 tahun. Alhamdulillah semua prosesnya dimudahkan dan dilancarkan and so far kami baik-baik saja hingga hari ini dan semoga selamanya. Aamiin.

Setiap weekend kami jarang sekali pergi keluar rumah, entah itu sekedar menikmati wisata kuliner lokal, menikmati CFD-an, menikmati udara segar di sebuah kota kecil yang sejuk di malam atau pagi hari, menikmati waktu bersama di luar rumah atau entah bagaimana pun bentuknya. Sungguh jarang terjadi. Luar bagi kami adalah teras dan sekitar halaman rumah. Cukup.

Ya kami hanya menghabiskan waktu di rumah. Benar-benar HANYA di rumah. Saya bersama anak-anak lebih bisa menikmati kebersamaan di rumah. Entah kenapa waktu 24 jam dalam sehari itu terasa sangat kurang walau hanya seharian penuh just stay at home.

Kami terbiasa pergi ke luar rumah ya karena memang ada tujuan atau keperluan, misal berbelanja kebutuhan harian, pergi ke sekolah, pergi ke suatu tempat untuk eksplorasi dan edukasi dengan tujuan yang jelas, pergi berkunjung ke rumah teman atau saudara untuk silaturahmi, dan les berenang. Udah hanya itu.

Jangankan ada ayahnya anak-anak di rumah. Gak ada ayahnya anak-anak pun, saya bertiga sama anak-anak terbiasa hanya menghabiskan waktu di rumah sejak mereka masih bayi. Bahkan sebelum si sulung mulai ada aktivitas di luar (berenang dan pergi ke sekolah), saya dan anak-anak bisa full selama 1 minggu gak pergi-pergi hehe.. Asalkan stock makanan di rumah ada dan memang kami gak ada keperluan untuk ke luar rumah. Hhmm... mungkin terkesan pelit ya atau hemat (karena pelit dan hemat itu hanya beda tipis) haha.. 

Eits tapi nggak juga, bukan karena itu sama sekali. Hal ini murni hanya karena memang kami merasa lebih bebas berekspresi aja di rumah. Saya terbiasa menanamkan ke anak-anak sejak dini bahwa peribahasa no space like home itu real adanya.

Beneran loh, gak ada tempat senyaman rumah, seindah rumah, walau dengan rumah yang seadanya (belum atau bukan rumah idaman ya). Tapi anak-anak Alhamdulillah betah dan nyaman banget di rumah.

Rasa-rasanya gak pernah tuh sampai anak-anak jenuh, bosan atau mereka kehabisan ide mau ngapain. Ada aja ulahnya, ada aja yang dilakuin, ada aja tingkahnya. Ampun ya, sampe sudah tiba waktunya tidur pun mereka masih aktif saja bermain di rumah. Alhamdulillah, tabarakallah.

Coba kita renungkan sama-sama, gimana gak lebih nyaman? Di rumah itu segala hal bisa dilakuin, mau tidur bisa, mau makan bisa, mau ke toilet bisa, butuh shalat bisa, butuh belajar bisa, butuh selonjoran bisa, butuh leyeh-leyeh bisa, butuh bermain bisa, mau loncat-loncat bisa, nyanyi-nyanyi bisa, dancing-dancing bisa, lari-lari bisa, bahkan hujan-hujanan pun bisa, ah pokoknya whatever bisa. Kecuali berenang ya karena memang gak ada kolam renang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun