Mohon tunggu...
Desi Rezki Amelia
Desi Rezki Amelia Mohon Tunggu... Editor - Tertarik Islam dan Sejarahnya, Juga minat soal Pertanian dan Perikanan

Blog(k)ir: Blog cerita akhir Menceritakan akhir perjalanan hari demi hari

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Akhir Tahun dan Tsunami Banten-Lampung

1 Januari 2019   00:02 Diperbarui: 1 Januari 2019   00:03 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tahun Baru masehi. Hampir semua orang Indonesia merayakannya. Apa istimewanya perayaan akhir tahun?? kebiasaan turun temurun dari generasi ke generasi. Dari yang kecil hingga yang tua merayakan dengan pesta kembang api maupun petasan tepat tengah malam. Namun ada juga sebagian yang merayakannya dengan doa bersama. Ga ada yang salah memang. Tapi coba difikirkan lagi, bagi yang euforia dengan kembang api maupun petasan, apakah cukup menggambarkan kesuksesan kalian satu tahun kebelakang?? apakah semua resolusi yang ramai dibicarakan ketika akhir tahun saja sudah tercapai bahkan sudah merasa lebih baikkah keadaannya?? coba renungkan.

Allah SWT berfirman yang artinya:"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar benar dalam kerugian kecuali orang orang  yang beriman dan yang beramal sholeh dan nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran (Qs Al-'Ashr:1-3). 

Allah SWT telah jelas mengingatkan tentang waktu. Sungguh segala perkara orang muslim adalah ibadah. Masa sih?? wong cuma dirumah bantu ibu, wong cuma olahraaga, wong cuma ngobrol sama tetangga, wong cuma jagain warung kok bisa ibadah?? bukannya ibadah itu cuman sholat, zakat/sedekah, naik haji dan amalan-amalan sunnah lainnya?? Jawabannya tentu benar sekali. Caranya gimana kalau setiap aktivitas kita bernilai ibadah?? Caranya gampang, nih kita kan udah diajarin doa doa pas waktu SD, coba di hapal lagi jika memang sudah lupa. 

Hafalkan doa doa itu dan tambah dengan doa doa yang telah kita dapat hingga saat ini kemudian praktekkan di setiap aktivitas yang kita lakukan. Hadirkan hati ketika membacanya. InshaAllah setiap waktunya akan menjadi pahala dan waktu yang kita habiskan tidak akan terbuang sia-sia. Jika hal menjadi sebuah pengamalan yang dirutinkan, InshaAllah akan muncul kebaikan kebaikan dalam kehidpan kita.

 Menjelang pukul 24.00 WIB saat ini, telah banyak beredar postingan postingan akhir tahun di Instagram. Bahkan sudah menjadi hal yang biasa ketika dengan beraninya mempertontonkan aurat di media sosial. Apakah tidak ada rasa malu atau mungkin sudah tidak bisa merasakan lagi apa itu malu??

Kita memang hidup di era teknologi modern. Manusia bisa menjadi tanpa batas. Sulit membedakan mana yang benar dan salah. Segala kemudahan berkat teknologi dapat dinikmati saat ini. Namun sempatkah berfikir bahwa segala apa yang dilakukan akan di pertanggungjawabkan?? 

Sekarang bukan lagi "mulutmu harimaumu" tapi "jarimu harimaumu". Ya kita ga ngerasa bersalah ketika dengan mudahnya mengetik kata kata hujatan pada seseorang atau kelompok tertentu. Jikapun ketahuan ya paling minta maaf dan dipenjara. Selesai. Tapi apakah perasaan kita merasa bebas?? pasti tidak. Maka pelajarilah Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW, disini kita akan menemukan semua kebenaran dan kebaikan. Kebenaran yang hingga akhir zaman dan panduan dalam berbagai situasi dan kondisi. Saat ini, referensi untuk belajar Al-Qu'an dan sunnah gampang kita peroleh. Dan tidak ada alasan lagi untuk menunda belajar agama. Jika masih malu datang ke kajian, cukup buka yutub dan banyak aplikasi aplikasi yang bisa kita gunakan untuk belajar menjadi baik waktu demi waktu. 

Cukuplah tsunami Banten dan Lampung menjadi pengingat. Jangan sampai kita menuda nunda kebaikan. Ajal ga nunggu kita tua, Ajal ga nunggu kita nikah dulu, Ajal ga nunggu kita siap. Ketika Allah menghendaki kita pulang, telah siapkah amal kita menujuNya?? Cukup beberapa detik saja, Allah Yang Maha Kuasa langsung membalikkan keadaan yang penuh suka cita menjadi duka cita yang teramat dalam. Bahkan kita belum siap apalagi mengucapkan selamat tinggal pada orang orang tercinta. 

Renungkanlah,,Jadikanlah setiap hari hari esok dan seterusnya menjadi resolusi resolusi kebaikan....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun