Mohon tunggu...
Desi Pepianti
Desi Pepianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mengamati hal sekitar adalah menarik untuk diambil pembelajarannya.

Selanjutnya

Tutup

Bola

100 Lebih Suporter Tewas Akibat Kericuhan di Stadion Kanjuruan Malang

2 Oktober 2022   07:30 Diperbarui: 2 Oktober 2022   08:04 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sepak bola merupakan ajang pertandingan yang umumnya sangat seru untuk ditonton bersama-sama di stadion tempat berlangsungnya pertandingan tersebut. 

Suasanan yang diharapkan dari melihat pertandingan sepak bola adalah kebahagiaan, serta harapan besar bagi supporter untuk melihat tim yang didukung untuk menang. Berbeda dengan keadaan yang tercipta di Stadion Kanjuruan Malang pada Sabtu, 1 Oktober 2022 kemarin.

 Seperti informasi yang telah disebarkan melalui berbagai media sosial saat ini, tim sepak bola Arema FC telah melakukan pertandingan melawan Persebaya di Stadion Kanjuruan di Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Sabtu, 1 Oktober 2022.

Dalam pertandingan yang dilakukan antara Arema FC dan Persebaya tersebut Arema FC menjadi tuan rumahnya, dan pada umumnya yang menjadi tuan rumah harus menang agar tidak merasa direndahkan. 

Dan pada saat pertandingan malam lalu skor akhir dari hasil pertandingan ialah 2-3, dimenangkan oleh Tim Persebaya.

Tim Arema FC terima dengan kekalahannya dan menjamu Persebaya dengan baik, namun apa yang menjadi masalah para suporter untuk marah dan merasa tidak terima akan perjamuan yang dilakukan tim Arema? 

Bukankah kekalahan dan kemenangan dalam sebuah pertandingan merupakan hal yang wajar. Karena, daya pikir pendek dari para supporter Arema akhirnya mereka meluakkan amarah dengan turun ke lapangan dan membuat kericuhan. 

 Aremania tidak senang dengan kekalahan tersebut, mereka merasa kecewa, mereka menyuarakan kekesalan mereka dengan ikut turun ke lapangan dengan meloncati pagar dan mengganggu keamanan di Stadion. 

Pada malam itu keadaan pertandingan yang awalnya berjalan dengan serunya menjadi ricuh dan memunculkan rasa duka karena ulah para suporter yang seenaknya sendiri. 

Pihak keamanan telah mencoba untuk melawan kericuhan yang dibuat oleh para suporter. Namun dikarenakan banyaknya suporter yang mendesak akhirnya mereka juga kewalahan. 

Puncak dari kericuhan terjadi saat petugas keamanan menyemprotkan gas air mata kearah kerumunan sehingga mereka semua panik karena mata yang terasa pedas dan perih. Akhirnya para suporter yang terlalu banyak dan berdesak-desakkan ingin keluar pun juga merasa kesulitan. 

Mereka hanya memikirkan diri mereka sendiri yang akhirnya banyak supporter lain yang kurang bisa menjaga diri akhirnya terinjak-injak, mengalami sakit dadakan serta sesak nafas yang akhirnya berunjungg pada maut. 

Telah dikabarkan sebanyak lebih dari seratus orang meninggal dalam kejadian tersebut. Diantaranya mereka ada yang meninggal di tempat kejadian dan ada yang meninggal usai dirawat di Rumah Sakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun