Mohon tunggu...
desi pastida
desi pastida Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - inspiration all woman

merenda hari untuk sebuah selendang rajutan tua

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

ANGGREK HITAM

8 Februari 2021   22:10 Diperbarui: 9 Februari 2021   09:01 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rasa percaya diriku sudah terlalu berlebihan, sehingga tak sadar begitu banyak sekerumun orang yang mengelilingiku. Kubuka mataku perlahan sedikit demi sedikit tapi tidak begitu jelas karena silaunya lampu di cafe itu mengalahkan sinar pandangku terhadap sekeliling. terdengar suara kecil dan lebih jelas lagi suara dengung lebih tepatnya, membuat suara kecil itu lebih tidak jelas lagi tapi yang tertangkap kedengarannya hanya kata "cepat"... dan akhirnya aku tak tersadar lagi.

Hari itu aku mendapat panggilan telepon dari temanku Mirha pada pukul 08.15 pagi, Ren temui aku ditempat biasa ya ? aku tak menyahut perintahnya, diam dan ku reject Handphone yang sudah retak layar anti goresnya... Mirha temanku yang sama-sama berjuang dikampus, dari kampung yang sama dan punya cita-cita yang sama yaitu ingin bekerja di salah satu Perusahaan Bank. Kami dulunya dari SD sampai Kuliah mendapat ranking terbaik 1 atau 2 bergiliran setiap semesternya, kuliahpun mendapat predikat Cum laude Mahasiswa Teladan. 

Aku menuju disebuah toserba yang dekat dengan rumahku, kupilih minuman dingin yang segar dan beberapa cemilan dan tak lupa obat penghilang nyeri dan bisa komplit untuk sakit kepala yang sudah tidak ada stock lagi dirumahku dan kembali lagi kerumah untuk menikmati jajanan tadi dan aku ingin menikmati rasa malas dan kecewaku hari itu. 

Merenungi, bertanya dalam diri sendiri dan menjawab sendiri dari problema hidup kadang sering aku lakukan, apakah aku tak tahu hal yang namanya ujian hidup tapi aku menyadari Allah SWT tak memberi ujian jika kita tidak mampu menyelesaikannya dan aku tenang setelah menyadarinya.. tapi problema yang kuhadapi begitu lama menghadapi Mirha yang selalu mengitariku tapi atau memang kami memang sama-sama memiliki impian yang sama...? aku berusaha berfikir positif dan aku tenang setelah menjawab dan berfikir positif itu..... atau diriku dianggapnya sebagai pesaingnya karena tak ingin melihat kelebihanku...tapi..... Mirha juga pintar anaknya. 

Seharusnya  aku pindah dari kota ini dari dulu tapi karena sudah diterima di salah satu Perusahaan Bank Negeri yang ada di Luar Daerah melalui tahapan seleksi, so tiada alasanku pindah dari kota ini. Mirha juga bekerja disalah satu Perusahaan Bank disini  bagiku dia cukup cantik dan elegan tapi kenapa dia masih berdekatan denganku dan masih berteman dengan diriku,aku tak butuh dia... aku bisa memiliki banyak  teman selain Mirha dia seperti benalu bagiku  ingin selalu dekat dan lengket denganku bahkan pasangankupun ia miliki...

Aku menyadari sikap aneh dari dalam dirinya saat kami sudah duduk dibangku kelas XII IPS Sekolah Menengah, ia penasaran dengan Universitas yang aku pilih, aku tau saat walikelas mengumumkan didepan kelas nama-nama siswa yang tertarik dan berminat kuliah di Universitas atau difakultas sesuai dengan brosur yang pernah dikirimkan oleh salah satu  Pihak kampus ke Sekolah kami. Bu.guru ana wali kelas kami mendekatiku berbicara seperti bergurau,  aura kamu siren mampu mempengaruhi kelas ini memilih Fakultas Perbankan, tapi ga apa-apa moga semuanya lulus dan diterima aamiin  berlalu sambil menepuk pundakku..........

Apa iya Mirha memilih Fakultas Perbankan sama denganku...??? sebenarnya ada perasaan tidak enak karena dari SD sampai sekarang kami tidak pernah berjauhan, rasa yang tidak mau tersaingi itu membuat aku risih bagiku kemenangan, juara dapat predikat baik dll jalanilah dengan santai tanpa ada niat lain yang dapat merusak jiwa kita dan aku membuktikan sikap anehnya dengan memilih sebuah Universitas Negeri di daerah Provinsiku saat Hari Pertama Kuliah Perdana Mata Kuliah Umum Ekonomi, ia pura-pura terkejut duduk disebelah ku "Oh my God... ga nyangka ya ren memang kita berjodoh dari dulu..." aku tersenyum, iya ayo duduk di sini....huff.

Asisten RT mery teman sekantorku mbok inah pernah bilang, Masnya mba sering kedatangan tamu cewek tuh, rambutnya sebahu lamaaa kali bertamunya... pernah aku tanyakan sama Mas Fahrul, iya ...itu si Mirha  minta diajarin cara menggunakan akun pakai rumus exel biar cepat cara kerjanya.. masa kamu cemburu sama teman kamu dari kecil iya kan teman sekolahku juga..! iya sich....dalam hati aku tidak tenang memikirkannya, andaikan iya apa yang aku khawatirkan, apakah akan kubalas semua sikap Mirha yang ingin memiliki semua yang ada padaku atau aku tetap selamanya sabar dan menunggu waktu akan insafnya Mirha,,,,!!

Sepulangnya dari kantor aku pengen bawain makanan ke rumahnya Mas fahrul pengen makan malam bersama, sudah lama rasanya tidak memperhatikan ia sejak banyak nasabah yang menunda angsuran cicilan kredit Bank akibat pandemi Covid-19 ini padahal wilayah ini bukan pada zona merah, inilah bagian tidak enaknya kerja dibagian perbankkan melayani sepenuh hati... ning...nong bunyi bel beberapa kali kupencet tapi mana Mas Fahrul yah... telepon ga diangkat, japri whataps.. read! 

Sebenarnya aku ga ada masalah dengan Mas Fahrul walaupun pernah dibilangin sama mbok inah ada cewek yang datang karena sudah dijelasin sama Mas ya udah aku nrimo aja, Mas Fahrul sangat baik orangnya biar kami seumuran tapi karena calon imam ya saya panggil Mas aja gitu, perhatiannya begitu banyak kepada saya untuk membeli produk makanan atau minuman apapun aja selalu cek expayer sambil jelasin dampak akibat mengkonsumsi produk expayer... wah ga repot Mas jadi lama belanjanya... emang repot sich ntar kamu mati keracunan produk expayer gimana....??? Nah begitu cara dia romantis hanya orang-orang tertentu kayak saya yang memahami...ha..ha

Aku menanyakan ketetangga sebelah rumah Mas Fahrul, mba kemana ya Mas Fahrulnya...? Liat ga mba Mas Fahrulnya keluar rumah? mana tau mba sebelah rumah liat Mas Fahrul keluar biar saya cepat meninggalkan tempat itu... kyaknya ada dirumah mba, Mas Fahrul ga ngantor hari ini katanya lagi demam... o ya mba ntar saya bell lagi mungkin Mas Fahrulnya lagi tidur tadi...makasih ya mba..

Sebelum saya ketuk pintunya entah kenapa tangan saya lansung mendorong pintu itu eh ternyata tidak dikunci, senyum sendiri dalam hati kog ga kepikir ya.. mendorong pintu itu cuma pencet bellnya saja... masih sikap malu, senyum-senyum simpul sendiri saya menyibak tirai gorden kamar Mas Fahrul terlihat sepasang pria dan wanita tidur disatu ranjang bersama... Astagfirallahuladzim Mas Fahrul dan Mirha sudah berapa jauh perjalanan hubungan mereka...??? Kog tega...?! Saya salah apa...?! Diam-diam sambil menahan tangis isak yang tak sanggup saya bendung lagi melangkah keluar pintu dan menutupnya kembali... pokoknya hari ini anggap saya tak pernah melihat kejadian itu, saya punya sikap tegas untuk menjauh dari Mirha dan dari pada suatu saat saya dikecewakan oleh buaya darat....!!! Secepatnya berlalu dari tempat itu pulang kerumah yang baru saya beli setahun yang lalu menangis dan bersumpah...

Esoknya saya mengaktifkan hp saya yg sudah semalaman dimatikan, telp, video call serta pesan cukup semuanya ada disana yang pertama saya lihat adalah photo profil  Mas Fahrul, masih photo kami berdua saya baca isi pesan "ren, udh bocan? Yuk kita ngopi... selanjutnya bla..bla dasar munafik, pria hidung belang... dan saya membalasnya...maaf Mas Ketiduran, baterai ngdrop charger tinggal dikantor... hayuk Mas sekarang aja, saya OTW... miss u..muuach....

Dicafe langganan tempat kami berdua sering nongkrong, jaraknya pertengan antara kantor kami jadi sama-sama berjuang menuju tempat itu. Saya duduk menunggu Mas Fahrul datang siap dengan apapun yang terjadi... Hallo sayang dah lama nyampenya..? Suara Mas Fahrul dari belakang.. ga Mas baru juga, maaf saya mampir beliin cheesecake  kesukaan kamu... nich.. saya peluk kue tersebut makasih sayang, yuk kita pesan kopinya Mas..

Perut saya sakit, mag kambuh kayaknya.. saya minum cofeelate lupa dari tadi malam mag ku kambuh, keringat dingin bercucuran napas sesak dari pintu samping Mirha muncul, aku pingsan tak sadarkan diri...

Disebuah Rumah Sakit Umum aku terbaring lemas, tak ingin memikirkan apapun aku ingin sehat dan hidup seribu tahun lagi jika aku yang mati, kurasa mereka berdua akan senang hmmm.. aku adalah siren yang pintar... cukup cukup nikmatilah hidup kalian berdua ditengahku, silahkan main kucing-kucingan selamanya aku akan selalu hadir diantara kalian berdua terus... dan akan menikmatinya....!! Sekian

PENULIS;

DESI PASTIDA





Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun