Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengenal "Self-Compassion", Sebuah Seni Berdamai dengan Diri Sendiri

8 Desember 2021   14:16 Diperbarui: 9 Desember 2021   01:33 1244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Self compassion.| Sumber: evgenyatamanenko via Kompas.com

Dan belum tentu pula kamu menjadi salah satu bagian dari perusahaan ternama tersebut, karena penerimaanmu hanya berselang satu bulan dari kamu melaksanakan wisuda. 

Ilustrasi self-compassion | sumber: psycom.net
Ilustrasi self-compassion | sumber: psycom.net

Itulah pentingnya self-compassion, sebagai bentuk perdamaian dengan diri sendiri untuk bersikap baik terhadap dirimu dan tidak menghakimi terhadap apa yang terjadi. 

Seperti halnya ilustrasi di atas, bisa dikatakan, berdamai dengan diri sendiri tidaklah mudah dilakukan, namun apabila kamu bisa mengambil setiap hikmah dari setiap kejadian di dalam hidupmu, niscaya hal tersebut tidaklah sulit kamu lakukan. 

Dilansir dari wikipedia.org bahwa self-compassion adalah memperluas welas asih kepada diri sendiri dalam kasus ketidakmampuan yang dirasakan, kegagalan, atau penderitaan umum. 

Kristin Neff telah mendefinisikan self-compassion dengan tiga elemen utama, yakni self-kindness, common humanity dan mindfulness.

Dengan menciptakan self-compassion kamu sebagai pemerannya akan mendapatkan berbagai macam manfaat baik di dalam kehidupanmu, seperti: 

Ilustrasi self-compassion | sumber: sehatq.com
Ilustrasi self-compassion | sumber: sehatq.com

Pertama, timbulnya rasa syukur. Ini merupakan poin utama yang akan kamu rasakan ketika kamu berhasil berdamai dengan diri sendiri dan menerima semuanya, seperti yang dijelaskan pada ilustrasi di atas. 

Ketika itu kamu merasakan kekecewaan karena tidak bisa diterima pada kampus B, harapanmu pupus seketika. 

Namun ternyata, setelah kamu menempuh pendidikan di sana hingga dinyatakan menjadi alumni kamu langsung menerima jawabannya. Sebuah alasan yang indah kenapa kamu harus diterima pada kampus A. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun