Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengenal "Imposter Syndrome", Ketika Rasa Gelisah Menyelimuti Diri

4 Oktober 2021   21:05 Diperbarui: 22 Mei 2022   22:44 1368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi imposter syndrome | Sumber: istockphoto

Meskipun demikian, imposter syndrome menurut para ahli tidak mengklasifikasikan sindrom yang satu ini sebagai gangguan kesehatan mental.

Imposter syndrome yang telah menyerang para penduduk planet ini cenderung mengarah pada keraguan dari dalam diri sendiri, meskipun yang bersangkutan adalah manusia yang berprestasi di dalam hidupnya.

Seakan-akan prestasi yang didapatkan tidak pantas berada di dalam genggaman. Di mana yang bersangkutan telah beranggapan bahwa apa yang diperolehnya hanya sebatas pada keberuntungan semata. 

Ilustrasi imposter syndrome | sumber: womanandhome.com
Ilustrasi imposter syndrome | sumber: womanandhome.com

Permisalan sederhananya...

Ketika itu, kamu yang baru resmi menyandang gelar sarjana mendapatkan hadiah yang luar biasa, di saat itu kamu langsung mendapatkan pekerjaan di salah satu perusahaan ternama. 

Semua itu didapatkan karena prestasi yang kamu miliki selama mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. 

Bagaikan telah membangun sebuah jembatan kesuksesan yang kamu kerjakan selama menempuh pendidikan. 

Namun tetap saja, kamu selalu menganggap dirimu tidak layak mendapatkan hadiah tersebut dan kamu merasa takut bila tidak akan bisa kompeten bekerja di perusahaan tersebut. 

Selain itu, kamu juga menganggap bahwa itu semua hanyalah kebetulan semata dan bukan karena kemampuan yang kamu miliki. Di mana dirimu sendiri telah meragukan semuanya. 

Ilustrasi imposter syndrome | sumber: poetsandquants.com
Ilustrasi imposter syndrome | sumber: poetsandquants.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun