Pada umumnya, tingkah laku seekor anak kucing yang meniru induknya ini bisa dikatakan sama tanpa ada bedanya, begitulah cara copycat bekerja, layaknya copy lalu di paste, salin lalu di tempel.Â
Ketika mendapati para pelaku copycat, faktanya, kamu yang menjadi objek tiruannya pasti akan sedikit jengkel dengan tindakan yang telah dilakukannya.Â
Berbagai macam kalimat yang menunjukkan ketidaksetujuan (mungkin) akan kamu utarakan di dalam hati, seperti:
- "Lho kenapa fashionnya sama kayak punyaku ya, tasnya, sepatunya, itu semuanya, perasaan dulu nggak gini deh fashion tuh orang ih...."
- "Lho...lho...lho...kenapa model kacamatanya sama dengan punyaku, ini mah nggak ada bedanya, perasaan dulu nggak gitu deh..."
- "Eh nih orang jiplak gayaku apa gimana, perasaan dari ujung kepala sampai ujung kaki nggak ada bedanya dah, wah parah nih orang, bisa-bisanya dia tampil dengan gaya tiruan..."
Tiga pernyataan di atas, baru sebagian kecil dari sekian banyak pernyataan-pernyataan yang singgah di pikiran, ketika kamu menjadi objek sasaran dari para copycat.Â
Pada umumnya, tingkah laku dari para pelaku copycat selalu melakukan peniruan secara total.Â
Inilah yang terkadang membuat orang yang ditiru menjadi kurang nyaman dengan tingkah laku yang ditunjukkan oleh para copycat, dan hal ini sangat wajar bila terasa di dalam diri.Â
Maka dari itu, ada beberapa tindakan yang bisa kamu lakukan ketika mendapati perilaku dari para copycat, seperti:
Pertama, jangan emosi. Ini merupakan langkah pertama yang harus kamu lakukan ketika mendapati seseorang yang dengan santainya meniru dirimu.Â
Tentu saja, secara spontanitas aura emosimu akan terpancing, yang dimulai dengan berbagai macam persepsi negatif menghiasi kepala, seperti halnya dua pernyataan di atas.Â