Dan Marsha pun mulai menggoda Kesya, "anyway, kamu kapan pakai hijabnya? makin feminim aja, aura cantiknya menggoda nih, hihihi.."
Belum sempat Kesya menjawab, Marsha langsung melanjutkan pembicaraannya.Â
"Kes, ini nama jilbabnya apa, aku mau nyari yang dasarnya kayak gini, beberapa kali beli di online shop malah salah, bahannya nggak jatuh Sha..."
"Oh yang ini, dasar jilbab yang kupakai ini Sha?", ucap Kesya sambil menunjuk ke arah jilbab yang dikenakannya sebagai mahkota.
"Ini aku pakai jenis kain jilbab...", seketika itu Kesya melupakan nama dari jilbab yang sering digunakannya.Â
"Apa Kes?"
"Aduh... kok aku mendadak lupa ya Sha, ini jilbab sering aku beli di online shop, aduh nama jenis jilbabnya itu... aduh... kok jadi lupa kayak gini yaa...", keluh Kesya kepada Marsha.Â
"Jenis voal? Atau diamond? Atau italiano? Atau Saudia? Itu bukan Kes?", tanya Masha untuk membantu Kesya mengingat kembali jenis jilbab yang sedang dikenakannya tersebut.Â
"Bukan Sha, jenis jilbabnya hampir mirip kayak diamond dan italiano, lupa Sha dengan namanya, kenapa jadi mendadak lupa kayak gini yaa...", Kesya pun hanya bisa menghela nafas panjang.
"Nah itu Sha, bahasa inggrisnya boneka, yaa doll.. kan doll yaa", lanjut Kesya sambil mengingat-ngingat kembali jenis jilbab tersebut.Â
"Doll?", ucap Marsha diikuti dengan gerakan mata yang terus berpikir.Â