Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

"Mental Breakdown" Ketika Hati Butuh Ketenangan, Berikut 3 Tips Menghadapinya

16 Juli 2021   19:26 Diperbarui: 24 Mei 2022   09:49 1197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mental breakdown| Sumber: fizkes via Kompas.com

Terasa begitu sakit karena anak panah tersebut langsung merobek objek yang menjadi sasarannya. 

Selain itu, pernyataan di atas bagaikan sebuah vonis yang langsung dituduhkan tanpa adanya sebuah bukti yang jelas. 

Apakah pernyataan tersebut memang benar adanya, atau hanya sekadar argumen semata dari pada netizen yang "terlalu sibuk" mengurusi hidup orang lain? Entahlah...

Sederhananya. Pernahkah kamu berpikir bagaimana perasaan orang yang mendapatkan pertanyaan tersebut (seperti halnya 5 pernyataan di atas)? Besar kemungkinan para pelakunya tidak akan memikirkan hal demikian. 

Sedangkan objek sasaran yang bertubi-tubi mendapatkan pernyataan tersebut hanya bisa tersenyum menanggapinya. 

Senyum yang dihadirkan bisa saja hanya sekadar fake smile. Hal seperti ini sangat wajar bila terjadi, mau protes, mau memberikan pembelaan terhadap diri, rasanya begitu percuma dan percuma. 

Seakan-akan semuanya menghantam dengan begitu keras, terlebih lagi dengan melihat keadaan sekitar maupun teman seangkatan yang sudah memiliki cerita hidupnya yang baru.

Semakin sering ditanya dan semakin sering mendapatkan penekanan akan pertanyaan di atas, juga bisa memberikan dampak yang tidak baik bagi yang bersangkutan.

Dirinya akan terus berpikir dan berpikir mengenai semua argumentasi yang sampai ketelinganya. Hingga menyebabkan pikiran berlebihan mulai tidak terkendali. Kesehatan akan mentalnya mulai menghantui. 

Sedangkan bagi yang memberikan pertanyaan akan hadir dengan wujud tanpa dosa, terlebih lagi, bila yang bertanya telah menyelesaikan semua misi dari pertanyaannya tersebut. 

Itulah kenapa, lebih baik diam daripada mengeluarkan kata-kata yang menyakiti perasaan orang lain, hingga membuat orang lain selalu memikirkan pernyataan tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun