Terasa begitu sakit karena anak panah tersebut langsung merobek objek yang menjadi sasarannya.Â
Selain itu, pernyataan di atas bagaikan sebuah vonis yang langsung dituduhkan tanpa adanya sebuah bukti yang jelas.Â
Apakah pernyataan tersebut memang benar adanya, atau hanya sekadar argumen semata dari pada netizen yang "terlalu sibuk" mengurusi hidup orang lain? Entahlah...
Sederhananya. Pernahkah kamu berpikir bagaimana perasaan orang yang mendapatkan pertanyaan tersebut (seperti halnya 5 pernyataan di atas)? Besar kemungkinan para pelakunya tidak akan memikirkan hal demikian.Â
Sedangkan objek sasaran yang bertubi-tubi mendapatkan pernyataan tersebut hanya bisa tersenyum menanggapinya.Â
Senyum yang dihadirkan bisa saja hanya sekadar fake smile. Hal seperti ini sangat wajar bila terjadi, mau protes, mau memberikan pembelaan terhadap diri, rasanya begitu percuma dan percuma.Â
Seakan-akan semuanya menghantam dengan begitu keras, terlebih lagi dengan melihat keadaan sekitar maupun teman seangkatan yang sudah memiliki cerita hidupnya yang baru.
Semakin sering ditanya dan semakin sering mendapatkan penekanan akan pertanyaan di atas, juga bisa memberikan dampak yang tidak baik bagi yang bersangkutan.
Dirinya akan terus berpikir dan berpikir mengenai semua argumentasi yang sampai ketelinganya. Hingga menyebabkan pikiran berlebihan mulai tidak terkendali. Kesehatan akan mentalnya mulai menghantui.Â
Sedangkan bagi yang memberikan pertanyaan akan hadir dengan wujud tanpa dosa, terlebih lagi, bila yang bertanya telah menyelesaikan semua misi dari pertanyaannya tersebut.Â
Itulah kenapa, lebih baik diam daripada mengeluarkan kata-kata yang menyakiti perasaan orang lain, hingga membuat orang lain selalu memikirkan pernyataan tersebut.Â