Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Cara Menghadapi "Pocketing", Berikut 3 Solusi yang Bisa Dilakukan

15 Juni 2021   14:46 Diperbarui: 19 Juni 2021   11:15 1188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pocketing di dunia percintaan era digital (Sumber: depositphotos.com)

Apakah akun aslinya yang berteman dengan Dimas di mute dari story atau tidak. Buatlah perbandingannya. Sederhana namun terlihat. Ini merupakan salah satu dari sekian juta cara yang bisa dilakukan. 

Selain itu, lakukan pengecekan berulang pada semua teman-teman yang diikutinya di dunia maya. Apakah ada yang mencurigakan atau tidak. Lakukanlah dengan rapi layaknya seorang detektif. 

Ketiga, mulailah untuk bertanya

Bertanya merupakan solusi yang terbaik agar tidak tercipta overthinking seperti pada poin pertama.Lebih baik bertanya secara langsung daripada memendamnya secara sendiri. 

Dengan bertanya secara langsung, kita sendiri akan mengetahui secara pasti mengenai, "apa yang sedang terjadi?". Tanpa harus memberikan penilaian dan spekulasi yang tidak pasti. 

Ketika poin kedua telah diluncurkan dan hasil yang diperoleh hanyalah nol besar, memang ada baiknya bertanya secara langsung kepada yang bersangkutan. Hal ini dilakukan agar tidak ada yang ditutupi ataupun tertutupi. Bukankah begitu? Ini merupakan saran terbaik untuk Alya, hihihi...

Menjawab pertanyaan akan lead pembukaan artikel ini, dapat disimpulkan, bahwa pocketing tidak akan tercipta apabila keduanya sedari awal memang telah berkomitmen. Setujukah para pembaca sekalian dengan pendapat ini? 

Maka dari itu, sejak awal pastikanlah semuanya, agar detik demi detik yang berjalan mampu memberikan kepastian. 

Catatan:

Apabila ada kesamaan nama pada ilustrasi di atas, itu hanyalah kebetulan semata.

Saya mohon maaf apabila ada salah kata di dalam penulisan artikel ini. Semoga bermanfaat!

Thanks for reading

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun