Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Waspadai "Haunting", Perasaan Tak Sebercanda Itu...

12 Juni 2021   19:16 Diperbarui: 13 Juni 2021   14:58 1095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ghosting yang berubah menjadi haunting (Sumber: Thinkstock)

Apabila kita memiliki kepercayaan diri yang tinggi, tidak salahnya bila bertanya secara langsung kepada ghoster tersebut, kenapa dirinya bisa berubah menjadi haunter, ketika lama hilang bagaikan ditelan bumi, namun tiba-tiba muncul kembali dengan wujud tanpa dosa.

Keempat, sebaiknya lupakan dan tinggalkan. Setelah mendapatkan informasi yang detail dan akurat, kita sendiri bisa memberikan penilaian. Mau dilupakan atau malah sebaliknya. 

Jangan suka menjadi pengemis cinta dari seseorang yang tidak memiliki kejelasan seperti Yossi pada ilustrasi di atas. Ketika dirinya hadir kembali, semuanya "harus" dipertanyakan, karena selama ini, dirinya ke mana dan berada di mana-mana. 

Datang sesuka hati dan pergi sesuka hati, perasaan tak sebercanda itu, bro... semuanya bisa dibicarakan dengan baik-baik. Bukankah begitu?

Perlu diingat, ketika masih sebatas komunikasi melalui perantara dunia maya, terlebih lagi bila belum ada pertemuan, jangan terlalu terbawa perasaan, lakukanlah komunikasi dengan sewajarnya saja. 

Jangan terlalu berekspektasi secara berlebihan seakan-akan dirinya benar-benar "jatuh cinta". Lho kenapa? Bukannya melalui perantara media sosial bisa membuat perkenalan menjadi semakin dekat? 

Bukankah melalui perantara media sosial bisa membuat kedua insan manusia tersebut melangkahkan kakinya ke pelaminan? Betul, tidak ada yang salah dengan pernyataan ini. 

Tidak ada unsur paksaan di dalamnya, namun kita sendiri harus lebih mengerti dan memahami, karena kita sendiri tidak bisa menilainya secara utuh.

Apakah dirinya memang suka atau malah sebaliknya, penilaian di dunia maya tidak bisa dikatakan seratus persen akurat. Maka dari itu, jangan heran bila tiba-tiba ada yang menjadi ghoster ataupun haunter secara bersamaan. 

Masih wajarkah? Hmmm...tanyakan saja pada diri kita masing-masing, apakah pernah melakukan keduanya? Dan galilah dengan begitu dalam kenapa melakukan hal demikian. Bila belum pernah melakukannya, sebaiknya, jangan dipraktikan.

Salah satu cara untuk menyingkirkan para pelaku haunting adalah dengan menunggu para haunter menemukan objek sasarannya yang baru. Pola berulang tentu akan dilakukannya, semuanya akan berhenti ketika yang bersangkutan telah bertaubat...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun