Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Waspadai "Haunting", Perasaan Tak Sebercanda Itu...

12 Juni 2021   19:16 Diperbarui: 13 Juni 2021   14:58 1095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ghosting yang berubah menjadi haunting (Sumber: Thinkstock)

Berikut solusi yang harus dilakukan ketika berhadapan dengan haunter, jangan sampai terjebak kembali.

Pertama, pikirkan terlebih dahulu. Sebelum melakukan sesuatu, ada baiknya kita pikirkan dengan matang-matang. Ibaratnya, berpikir jangka panjang.

Dengan berpikir, kita sendiri bisa memberikan sebuah perandaian, apabila kita melakukan hal demikian, efeknya akan seperti ini dan seperti ini. Akan ada sedikit gambaran tentang hal itu. 

Sama seperti pada kisah Yossi dan Sisi, ada baiknya sebelum Sisi membuka kembali pintu hatinya untuk Yossi, dirinya harus berpikir terlebih dahulu, apakah Yossi memang kembali dengan alasan baik atau hanya sekadar ingin bermain-main di kala dirinya sedang bosan?

Kedua, jangan mudah terperangkap. Para haunter pastinya akan menyiapkan sebuah perangkap agar objek sasarannya masuk ke dalamnya. 

Berbagai macam cara dilakukan agar objek sasarannya tersebut bisa meliriknya kembali dan mulai menarik hatinya lagi. 

Seperti halnya pada ilustrasi di atas, Yossi yang awalnya menjadi ghoster seketika itu berubah menjadi haunter. Tujuannya, agar Sisi meliriknya kembali. 

Siapa sih yang tidak terkejut dan terlirik (lagi) ketika dihujani dengan oleh seorang stalker dalam wujud haunter di akun media sosialnya, terlebih lagi bila orang tersebut pernah mengisi cerita cinta yang bersangkutan, baper? Sangat wajar bila terjadi. 

Namun kita harus tetap waspada, karena seseorang yang telah menjadi haunter akan terus menjadi haunter, kecuali, dirinya telah mendapatkan teguran, eh...

Ketiga, cari informasi yang terkait. Langkah selanjutnya yang harus kita lakukan adalah dengan mencari informasi objek sasarannya, kenapa dirinya tiba-tiba menjadi ghoster sebelum akhirnya datang dan menyapa kembali layaknya haunter.

Kita sendiri bisa memperoleh informasi dari berbagai sumber yang bisa kita pastikan keakuratannya. Perlu diingat, jangan mudah percaya dengan perkataan orang lain, cari beberapa sumber untuk memastikan kebenarannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun