Tindakan lebih parah yang bisa dilakukan oleh para erotomania ialah menjadi penguntitan atau yang kita kenal dengan istilah stalker.
Pernah mendengar kabar ataupun berita tentang seorang fans yang menguntit sang idola? Hal ini sangat tidak wajar lagi bila dilakukan.Â
Tindakan pada bagian ketiga tersebut sudah menjadi ciri dari tingkah laku seorang penguntit kepada sang idolanya. Kurang lebih seperti itu, bahkan tindakan yang dilakukannya bisa lebih parah dari pada itu.
Seakan-akan kegiatan dari sang idola harus diketahuinya, bagaimanapun caranya dan ini tentunya sangat merugikan.
Setiap orang pasti memiliki batasan privasi, terlebih lagi terhadap orang yang sedari awal tidak diketahuinya dengan pasti.
Tindakan yang dilakukan seperti ini mampu menimbulkan rasa yang tidak nyaman bagi objek yang menjadi sasarannya. Seakan-akan hidupnya selalu diawasi oleh orang yang tidak dikenal.
Keempat tindakan di atas baru sebagian kecil dari sekian banyak tindakan yang bisa dilakukan oleh para pelaku erotomania demi melancarkan aksinya, karena rasa terobsesi yang sangat tinggi hingga akhirnya melakukan tindakan demikian.
Menaruh perasaan cinta kepada orang lain itu sah-sah saja bila terjadi, karena kodratnya manusia itu memang mencintai dan dicintai, yang salah itu terletak pada khayalan cinta yang tidak nyata.
Sama seperti yang dialami oleh para pelaku erotomania. Dirinya sangat yakin bahwa telah dicintai oleh seseorang, meskipun nyatanya tidaklah demikian. Tindakan para pelaku erotomania pada ilustrasi di atas hanya digunakan agar kita lebih fokus pada satu kasus saja.
Well, cintailah seseorang dengan sewajarnya saja. Terlebih lagi bila di antara kalian berdua belum ada ikatan yang nyata. Kita hidup di dunia yang penuh dengan kenyataan, maka dari itu jangan terlalu banyak berkhayal.Â
Demikianlah cerita saya pada hari ini. Saya mohon maaf apabila ada salah kata di dalam setiap penulisan artikel ini.
Semoga bermanfaat