Ada seorang laki-laki dan seorang perempuan yang mulai berkenalan melalui jejaring sosial, perkenalan mereka berdua terjadi tanpa direncanakan.
Semuanya dimulai saat laki-laki tersebut tanpa sengaja melihat penampakan foto dari seorang perempuan yang lewat di fitur pencariannya.
Sekedar penasaran tanpa lebih, laki-laki tersebut mulai melancarkan aksinya. Dengan segala macam jurus kepo andalannya, dirinya mulai mencari tahu tentang perempuan tersebut dan mulai mencoba menyapanya melalui fitur komentar.
Komentar tersebut berbalas, perempuan tersebut meresponnya. Memang, tidak hanya laki-laki tersebut saja yang diresponnya, semua orang yang berada di fitur komentar tersebut mendapatkan respon dari dirinya.
Namun semuanya tampak berubah saat laki-laki tersebut memutuskan untuk mengirimkan pesan melalui direct message, sebuah pesan yang tidak bisa dilihat secara publik (personal chat).
Lempar perhatian pun terjadi, dengan beribu macam jurus gombal yang dimilikinya, laki-laki tersebut sukses menaklukan hati sang perempuan.
Hingga akhirnya, ikatan cinta pun terjalin (pacaran). Meskipun belum pernah bertemu, mereka berdua yakin untuk mengikat hubungan ini dalam konteks-berpacaran.
Tindakan seperti ini dikenal dengan Cyber Love, yang merupakan keadaan dimana seseorang dengan lawan jenisnya menjalani suatu kedekatan melalui interaksi dunia maya. Hingga memungkinkan seseorang itu menaruh perasaan, meskipun belum pernah saling bertemu.
Jatuh cinta memang terkadang tidak mengenal tempat. Kita bisa merasakan perasaan cinta dimana saja dan kapan saja. Tidak jarang, "cinta tumbuh karena terbiasa", yaitu terbiasa untuk bertemu dan terbiasa untuk berinteraksi.
Namun bagi para cyber love, terbiasa disini akan beralih menjadi terbiasa berkomunikasi di dunia maya secara terus menerus. Hingga akhirnya, cinta tumbuh direlung hati yang terdalam.