Mohon tunggu...
Desie kusumarini
Desie kusumarini Mohon Tunggu... Diplomat - Mahasiswa

IR'19

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Niccolo Machiavelli Menjadi Seorang Pangeran yang Berkuasa Berdasarkan Karyanya "The Prince"

29 November 2021   20:58 Diperbarui: 29 November 2021   21:01 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Niccolo Machiavelli merupakan salah satu seorang diplomat serta politikus Italia dan anak dari seorang ahli hukum (jaksa), Machiavelli lahir di tahun 1469 di Florence, Italia. Didalam kehidupannya hidup dalam kemiskinan, walaupun situasi Italia mengalami instabililtas sosio politik yang dimana ia juga merupakan keturunan dari keluarga ningrat. Machiavelli hidup didalam era yang penuh goncangan politik di Itali. Terjadi peperangan diantara golongan dikota -- kota yang ada di Itali, munculnya despor, dan pengkhianatan dalam jabatan politik, serta adanya konspirasi dan pembunuhan, dengan situasi seperti ini Machiavelli membangun filsafat politiknya.

Ada beberapa pandangan mengenai politik dan kekuasaan dari Machiavell, yang pertama Realitas Politik, yang dimana praktik politik (realitas politik) yang sebenarnya dari suatu negara terletak pada tindakan para penguasanya. Pengusaha tidak segan-segan menggunakan kekuasaan dan kekuatan militer untuk merebut atau mempertahankan kekuasaan. 

Di sisi lain, jika keadaan memungkinkan, penguasa akan memperluas kekuasaan ke semua wilayah dan negara. Situasi ini mengarah pada fakta bahwa penguasa tidak boleh menyebabkan ini secara moral dan agama, karena sifat manusia pada dasarnya egois. 

Kekuasaan harus digunakan secara sukarela dan menggunakan niat baik semua institusi konstitusional dan agama untuk membentuk opini publik bahwa penguasa adalah pembela moralitas. Penonton harus menikmati berbagai pertunjukan seni dan olahraga, sehingga jika masih ada perlawanan, perang dan darurat militer berlaku. 

Menurut Machiavelli, orang mudah dimanipulasi ketika penguasa menghadirkan ilusi yang menarik, persuasif, dan kuat untuk dibujuk. Kedua Politik dan Moralitas, yang dimana Machiavelli berpegang teguh pada sinisme moral, dan tindakannya tergantung pada tuntutan situasi dan tekanan situasi sosial. 

Misalnya, jika seorang penguasa baru ingin memerintah, ia harus menghancurkan keluarga penguasa sebelumnya. Anda dapat memanfaatkan sepenuhnya dan mempraktikkan kekejaman dan menghapus semua ancaman terhadap kekuasaan. Setelah stabil, langkah selanjutnya adalah menggunakan berbagai alat bantu untuk beresonansi dengan orang-orang. 

Tujuan politik penguasa adalah untuk mengamankan kekuasaannya, dan etika moral dan administrasi harus dipisahkan. Tujuan politik lebih realistis daripada tujuan moral. Jangan netral pada situasi perang, Anda wajib  berdiri di sisi negara yang lebih kuat, serta Anda pasti akan menang. 

Bangsa yang kuat tidak cukup diperintah oleh pemimpin yang biasa-biasa saja, mereka harus memanfaatkan oposisi yang kuat sebab tujuan akhir penguasa merupakan kemuliaannya sendiri. artinya Machiavelli membutuhkan kehadiran pesaing buat menginspirasi penguasa. 

Ketiga Angakatan Bersenjata dan  Patriotisme, dasar asal stabilitas kekuasaan ialah aturan serta tentara yang baik. buat menjamin hukum yang baik, pertama-tama Anda membutuhkan tentara yang baik. Layanan asing berbahaya bagi negara. 

Organisasi militer harus didukung oleh warga  sendiri. Panglima harus dibatasi oleh hukum agar kebijaksanaannya tidak menyimpang dari kepentingan penguasa. Komandan harus mempunyai tingkat vitalitas yang tinggi serta bisa menyampaikannya kepada anggota tentara lainnya. Vitalitas ini mendorong masyarakat buat tetap safety. 

Badan-badan pertahanan diharuskan mendirikan dinas militer, dan  Machiavelli juga mengusulkan prinsip harus militer atau dinas militer pada seluruh masyarakat sipil Bila terjadi keadaan darurat perang. Layanan militer lebih efektif daripada tentara bayaran serta siap buat Tentara masyarakat. Bela bangsa dan  bersiaplah berperang hingga mangkat , apalagi Bila doktrin perang menyatakan bahwa pemenang perang akan memilih nasib bangsa serta bangsa pada masa depan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun