Mohon tunggu...
Desi Ariani
Desi Ariani Mohon Tunggu... -

untuk lebih baik...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pesta Adat Reba, Penuh Makna, Penuh Cinta

30 Oktober 2015   15:55 Diperbarui: 30 Oktober 2015   17:36 903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

---------pada paragraf ini mengandung anjuran untuk tidak membicarakan orang lain seperti pada paragraf sebelumnya dan anjuran untuk saling bekerjasama, gotong royong untuk saling bantu membantu seperti kalimat memikul dari Jawa dan Bima secara tidak langsung bahwa sebenarnya menurut sejarah bahwa nenek moyang orang Ngada berasal dari tanah Jawa awal diceritakan bahawa ada namanya Jawa Meze mempunayai 7 anak laki-laki dan 7 anak perempuan. Jawa Meze dan anak laki-laki berpindah ke Flores dan sementara waktu tinggal di Bima. Mereka membawa benih-benih dari Jawa untuk ditanama di Flores. Pada intinya akhirnya sampailah di Waesae sekarang Aimere dengan saling berharap mereka satu sama lain untuk saling berkerja sama satu sama lain.

Panggilah benih padi dari tanah Jawa, serta padi merah dan padi hitam, dan sampailah di Nedo (dekat Bajawa), biarlah alas lampu menjadi retak dan baloknya jadi parah. Lindungilah mereka yang kecil, jagalah semua anak-anak, agar bertumbuh bagai tebu subur, berkembang bagai pisang di tepi sungai, kepala tak pening, dada tak panas, di jalan masuk ke kampung, kamu saling berjumpa, kamu saling mencari, bersama-sama masuk ke dalam.

--------- pada intinya mengajarkan tentang kebaikan untuk melindungi keluarganya dan anak-anak. Di sini mengandug bagaimana pesan orang tua untuk mendidik da menjaga, membibing anak-anak sampai tumbuh besar dengan baik dan berbudi pekerti yang baik.

                                              antara Ibu dan anaknya (doc.pribadi)

 

Demikian ulasan tentang pesta adat Reba bukan hanya sekedar berkumpul untuk makan-makan saja tetapi Reba mengandung banyak filosofi yang terpendam di dalamnya yaitu dapat ditelusuri dengan nyayian ‘sui wui o’ yang banyak mengandung pesan-pesandan nilai-nilai untuk kehidupan baik untuk orang tua, dewasa, dan anak-anak. Penuh makna dan penuh cinta.

Biasanya dalam pesta adat Reba bersama suku-suku dan keluarga bersama-sama berkumpul sangat bagus di era globalisasi saat ini yang semakin luntur jiwa kekerabatannya dan kekeluargaannya hal ini harus terus dilestarikan mengingat inilah budaya leluhur bangsa Indonesia yang sudah sejak dulu ada. Pantaslah nilai-nilai Pancasila digali dari kebudayaan asli seperti pesta Adat Reba yang mendung filosofi yang terdalam untuk berbuat baik seperti adanya kegotong royogan, cinta dan kasih sayang sesama manusia dan sesama ciptaannya, menjaga lingkungan agar tetap harmoni.

Salam cinta dan kasih sayang penuh makna dari Ngada untuk Indonesia.

*) Keterangan Gambar Utama: pesta adat Reba (doc.pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun