Mohon tunggu...
Deshinta Archery
Deshinta Archery Mohon Tunggu... Atlet - sedang belajar

urip iku urup

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pengaruh Sifat Tanah Terhadap Ketersediaan Unsur Hara

15 Maret 2019   20:51 Diperbarui: 15 Maret 2019   21:24 6803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanah dalam bidang pertanian memegang peranan yang sangat penting. Selain sebagai media tempat tanaman tumbuh, tanah juga berperan sebagai penyedia unsur hara dan air yang diperlukan tanaman untuk menunjang proses-proses metabolisme  dalam tubuh tanaman. Namun, tidak semua tanah dapat menyediakan kebutuhan hara tanaman dengan baik. Pada beberapa tanah, sumber hara harus ditambahkan baik melalui pemupukan, penimbunan bahan-bahan organik, maupun dengan cara yang lainnya.

Pada umumnya unsur hara yang dibutuhkan tanaman dibagi menjadi unsur hara esensial dan unsur hara non esensial. Unsur hara esensial adalah unsur hara yang sangat diperlukan oleh tanaman dan fungsinya tidak bisa digantikan oleh unsur lain. Unsur hara esensial dibagi menjadi unsur hara makro yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak serta unsur hara mikro yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah sedikit. Unsur hara makro terdiri dari C, H, O, N, P, K, Ca, Mg, dan S. Sedangkan unsur hara mikro terdiri dari Fe, Mn, B, Mo, Cu, Zn, Cl, dan Co.

Ketersediaan unsur hara di dalam tanah salah satunya dipengaruhi oleh sifat tanah. Sifat tanah pertama yang mempengaruhi adalah jumlah total kation yang dapat dipertukarkan dalam tanah yang disebut dengan Kapasitas Tukar Kation (KTK).

Bila KTK tanah tinggi maka pemupukkan bisa dilakukan satu kali dengan jumlah yang besar sedangkan bila KTK tanah rendah pemupukan dilakukan beberapa kali dengan jumlah yang sedikit. Hal ini terjadi karena KTK tanah yang tinggi memungkinkan tanah untuk mengikat unsur hara dalam jumlah yang tinggi pula. Sedangkan KTK tanah yang rendah tidak memungkinkan untuk mengikat unsur hara dalam jumlah besar sehingga apabila pada tanah dengan KTK rendah dipupuk satu kali dengan jumlah yang besar akan terjadi diefisiensi karena hanya sebagian saja unsur hara yang dapat diikat tanah. Namun, pedoman melakukan pemupukkan juga harus memperhatikan lagi indeks pemupukkan.

Selain KTK, pH tanah juga mempengaruhi ketersediaan hara dalam tanah. Penyerapan unsur hara umunya akan optimal pada pH tanah netral karena pada tingkat pH ini, unsur hara akan mudah larut dalam air. pH tanah juga mempengaruhi kinerja bakteri dan jamur sebagai dekomposer bahan organik maupun pengikat unsur N. Bakteri umumnya berkembang dengan baik pada pH 5,5 atau lebih sedangkan jamur dapat hidup pada segala tingkat kemasaman tanah.                                                                                               

Sifat tanah lainnya yang mempengaruhi ketersediaan unsur hara adalah potensial redoks (Soil Eh) dan bahan organik. Nilai Eh tanah yang tinggi menunjukkan kondisi oksidatif dan nilai Eh tanah yang rendah menunjukkan kondisi tanah yang reduktif. Oksidasi pada umunya terjadi pada tanah dengan drainase baik, sedangkan reduksi terjadi pada tanah dengan drainase buruk atau berlebihan air. 

Potensial redoks berpengaruh secara langsung pada status unsur hara N dalam tanah, ketersediaan Si dan P, SO42- , Fe2+, dan Mn2+ secara langsung dan mempengaruhi kadar Mg2+, Zn2+, Ca2+, Cu2+, dan MoO42- secara tidak langsung. Selain mempengaruhi ketersediaan hara, Eh tanah juga mempengaruhi dekomposisi bahan organik dalam tanah.

Bahan organik tanah merupakan salah satu sumber hara dalam tanah. Bahan organik dalam jangka panjang dapat menjadi pembenah struktur dan agregat tanah. Mudah tidaknya bahan organik terurai bergantung pada C/N rasionya. Makain tinggi C/N rasionya maka makin turun kandungan N-nya dan makin lama waktu terurainya. C/N rasio juga mempengaruhi terjadinya imobilisasi dan mineralisasi N oleh mikroorganisme tanah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun