Mohon tunggu...
Desak Gede Ayu
Desak Gede Ayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

semangat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

PJJ Menambah Peran Orang Tua Selama Covid-19 dan Merdeka Belajar Bagi Siswa

4 Juli 2021   12:35 Diperbarui: 4 Juli 2021   12:43 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada awal tahun 2020 tepatnya pada bulan maret, sebuah virus besar telah memasuki  Indonesia. Virus ini sebenarnya pertama kali ditemukan di wuhan Tiongkok  pada tanggal 31 Desember 2019 dan Indonesia bukanlah Negara satu -- satunya yang menjadi korban dari virus ini. Namun  hampir  keselurahan Negara mengalami  serangan dari virus ini juga. Virus ini diberi  nama dengan Covid 19. COVID-19 (coronavirus disease 2019) adalah penyakit yang disebabkan oleh jenis coronavirus baru yaitu Sars-CoV-2.  Gejala dari virus Covid 19 ini yaitu, rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, sakit kepala, konjungtivitis, sakit tenggorokan, diare, kehilangan indera rasa atau penciuman, ruam pada kulit, atau perubahan warna jari tangan atau kaki. Dan tepatnya  pada hari  Senin 2 Maret, Presiden Joko Widodo mengumumkan ada dua orang Indonesia yang  positif terjangkit virus Corona yakni perempuan berusia 31 tahun dan ibu berusia 64 tahun. Kedua korban ini, diduga terpapar covid 19 dari salah satu WN Jepang yang melakukan kontak fisik dengan korban yaitu di salah satu klub dansa yang ada di Jakarta. Semenjak Covid19 menyerang Indonesia, pemerintah melakukan berbagai upaya dalam melindungi masyarakatnya dari kejamnya virus Covid 19 ini.  Salah satu kebijakan yang diambil pemerintah dalam pendidikan yaitu dengan cara menutup sekolah dan melakukan kegiatan sekolah dengan cara pembelajaran Jarak Jauh. Pembelajaran jarak juah ini, dilakukan mulai dari tingkat TK dengan cara memberikan tontonan edukasi di Tv. Selain itu juga platform yang digunakan lainnya yaitu zoom, goegle meet dan lain sebagainya.

            Dengan adanya hal ini, maka sangat jelas akan menambah peran orang tua terhadap anaknya. Istilah peranan yaitu bagian atau tugas yang memegang kekuasaan utama yang harus dilaksanakan. Peranan memiliki arti sebagai fungsi maupun kedudukan (status).   Peranan dapat dikatakan sebagai perilaku atau lembaga yang mempunyai arti penting sebagai struktur sosial, yang, dalam hal ini lebih mengacu  pada penyesuaian daripada suatu proses yang terjadi. Peranan dapat diartikan pula sebagai sesuatu yang menjadi bagian atau yang memegang pimpinan terutama dalam terjadinya sesuatu hal. Ada juga yang merumuskan lain, bahwa peranan berarti bagian yang dimainkan, tugas kewajiban pekerjaan.

Orang tua berperan menjadi menjadi guru selama PJJ pasca  covid 19? 

            Orang tua memiliki peran yang sangat besar  bagi buah hatinya. Peranan dalam mendidik anaknya, dalam meraih kesuksesan yang akan digapai anaknya. Kesuksesan seorang anak terkadang dipengaruhi juga oleh peran orang tua. Peran orang tua yang terdahulu sebelum covid 19 menyerang yaitu peranan orang tua dalam pendidikan anak yaitu mengajarkan anak pendidikan agama seperti mengajarkan anak untuk melakukan ibadah, mengajarkan anak membaca serta menyuruh anak untuk mengikuti kegiatan yang positif. Pada tahap kedua, peranan orang tua dalam pendidikan anak yaitu mengajarkan anak pendidikan sosial seperti mengajarkan anak untuk bertingkah laku yang sopan, mengajarkan anak saling menyayangi sesama sudara, mengajarkan anak untuk saling menyapa, mengajarkan anak untuk hidup hemat, mengajarkan anak untuk menjalin persahabatan yang baik kepada saudara dan orang lain dan mengajarkan anak memilki sikap adil. Pada tahap ketiga, peranan orang tua dalam pendidikan anak yaitu mengajarkan anak pendidikan akhlak seperti mengajarkana anak sifat jujur dan sabar.

            Namun pada saat ini, orang tua dituntut lebih untuk mendidik anaknya. Orang tua dituntut agar menajdi seorang guru bagi anaknya dan Proses transisi dari sistem pembelajarn konvensional menjadi pembelajaran daring menuntut orang tua dan elemen pembelajaran lainnya untuk sesegera mungkin beradaptasi dan melek teknologi. Yang dimana orang tua harus menemani anaknya dalam proses PJJ berlangsung. Orang tua dituntut agar paham semua materi yang dipelajari anaknya. Bagaikan seorang guru yang profesional, orang tua akan menjadi fasilitator dan motivator untuk anaknya. Lalu apakah peran guru selama PJJ? Seorang guru akan berperan sebagai fasilitator selama pemberian materi terhadap anak didiknya. Guru tidak bisa lagi menjadi educator (pendidik, ahli didik), namun guru akan menjadi  lecturer (penceramah) saja.

            Disisi lain juga, banyak dari orang tua yang sibuk bekerja dan tidak bisa mengambil peran sebagai guru bagi anaknya, mereka memilih untuk mencari pengasuh untuk anaknya. Supaya bisa tetap memantau anaknya dalam belajar. Namun disini juga kita bisa melihat bahwa orang tua yang hanya memiliki ekonomi paspasan dipaksa untuk menjadi guru bagi anaknya.

            Sebuah kebudayaan dalam mendidik anak dapat dianalisis dengan teori Williams mendefinisikan kebudayaan sebagai berikut: "culture as ordinary life" (budaya sebagai kehidupan sehari-hari manusia). Artinya, segala aspek kehidupan manusia, baik dalam rupa tindakan, benda-benda material, ide/gagasan, maupun pemikiran manusia termasuk ke dalam kebudayaan. Salah satunya yaitu kehidupan sehari hari dalam peran mendidik anak. Menurut raymond Williams, budaya memiliki tiga definisi yakni pertama, budaya adalah suatu proses umum perkembangan intelektual, spiritual dan estetis. kedua, budaya adalah panadangan hidup tertentu dari masyarakat, periode dan kelompok tertentu dan yang ketiga, budaya adalah karya dan praktik-praktik intelektual khususnya aktivitas artistik. Seperti yang dijelaskan oleh Raymond Williams, bahwa budaya adalah proses perkembangan intelektual, maka dapat disimpulkan bahwa peran orang tua masa kini dalam mendidik anaknya adalah salah satu contoh dari definisi budaya menurut Raymond Williams. Semakin hari semakin besar juga peran orang tua dalam PJJ ini.

Merdeka belajar  bagi siswanya? 

            Slogan ini sangat sering kita dengar. Bagi mahasiswa, PJJ adalah beban  terberat yang dihadapi ketika perkulihan. PJJ bukanlah hal yang ringan bagi mahasiswa, lain anggap PJJ yang dialami oleh anak Paud hingga SMA. Bahwasannya PJJ adalah sebuah kemerdekaan belajar bagi mereka. Karena PJJ, mereka bisa lebih leluasa mengerjakan segala hal yang positif.  Tidak jarang juga, tugas tugas selama PJJ terkadang dikerjakan oleh orang tua mereka. Disisi lain kita melihat bahwa PJJ ini juga membawa dampak negatif terhadap siswa, hal ini akan menambah tingkat kemalasan siswa dalam belajar, karena mereka akan cepat bosan dirumah. Selain itu juga, meraka akan lebih senang mencari hal hal lain di internet daripada mendengarkan guru mereka bercemarah di zoom ataupun di platfoom yang lainnya.

            Selain itu juga, Merdeka Belajar bagi mereka yaitu dengan leluasa mereka bebas menggunakan media sosial untuk bermain. Dengan dalih belajar. Banyak siswa yang menghabiskan waktunya di depan leptop ataupun HP untuk mengakses yang mereka sukai.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun