11 kali November aku melewatinya
sendiri dengan kenangan
yang terus kukelola,
dan kupaksakan tetap ada.
Ingatan akan tawa bapak,
saat aku berlari meninggalkannya kala mendengar suara desiran cemara
yang kusangka hujan
Ingatan tentang sambutan aroma pisang berbaur minyak kelapa, dari dapur mama.
juga tawa renyahnya saat melihat aku duduk gelisah menatap penggorengan.
Novemberku, aku melaluinya dengan rindu yang kian berat.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!