Mohon tunggu...
Deryl AhzaTaftazani
Deryl AhzaTaftazani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Untuk Kamu yang Belum Punya Apa-apa

8 Desember 2022   02:47 Diperbarui: 8 Desember 2022   02:49 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Resensi Buku Nonfiksi

"Berjuang Aja Dulu"

Identitas Buku :

  • Penulis                         : Fika Mario
  • Tahun Terbit             : September 2022
  • Penerbit                       : Yogyakarta,Gradien Mediatama
  • Jumlah Halaman      : 164 Halaman
  • Ukuran                         : 13 x 19 cm
  • Harga Buku                : Rp.79.000,-
  • Peresensi                    : Deryl Ahza Taftazani

          Fika Mario baginya perjalanan adalah bagaimana kita berani mengambil langkah. Sebab seringkali ada banyak hal yang menghambat seseorang untuk memulai sesuatu, hingga melupakan apa yang telah mereka impikan. Perasaan ketidakpercayaan akan diri sendiri dan selalu merasa tidak mempunyai kemampuan apa-apa. Padahal mempercayai diri sendiri dan berani untuk memulai lah awal dari perubahan besar itu sendiri.

          Saat ini Fika Mario mengajak kita untuk terus bertumbuh dan berjuang bersama. Dengan memaknai setiap proses dan menghargai setiap langkah-langkah kecil ini dengan begitu kita bisa mengapresiasi setiap langkah kecil dalam proses kita menjadi lebih baik lagi. Dengan memahami setiap kata pada buku ini, kita mulai percaya bahwa banyak hal-hal baik di ujung sana. Tapi dengan berani melangkah kita sudah mengizinkan diri kita untuk mewujudkan impian yang selama ini kita harapkan. Teruslah bertumbuh dan percayalah bahwa kita juga layak mendapatkan hal-hal indah itu.

          Di bagian pertama yang bertemakan "SAAT GAGAL DIHAJAR DUNIA" Fika Mario. Sejak dia lulus, awalnya dia mengira bahwa kehidupan setelahnya akan menyenangkan. Tapi kenyataannya, itu hanya babak awal menuju proses pendewasaan. Mario mulai melihat banyak sesuatu yang mulai berubah, entah itu teman, keluarga dan bahkan orang-orang disekitarnya. Kehidupannya seolah sedang berputar dengan memulai dari awal perkenalan dan beradaptasi di tempat yang baru, dengan itu memaksanya menerima apa itu realita dan dewasa sebelum memasuki waktunya.

"Untuk mendewasakan diri. Kita perlu merasakan kekalahan dan kegagalan. " Sudah berjalan sejauh ini. Melalui hari-hari yang cukup berat, dan pernah hancur tanpa seorang pun tahu. Dunia hanya tahu dia baik-baik saja. Sempat iri dengan kehidupan teman, tapi Mau sampai kapan kita terus membandingkan dengan orang lain? Jalanin aja yang kita punya hari ini sekalipun itu berat. Karena bisa jadi, yang kita jalani saat ini adalah impian dari banyak orang di luar sana. "Bukan sulit, mungkin memang belum terbiasa saja. Mari kita lebih berusaha lagi." Coba sesekali deep talk, bicara lebih dalam sama orang yang kerjaannya haha hihi tiap hari. Pasti, kamu akan menemukan sesuatu yang belum kamu temukan sebelumnya it's another level of pain dalam hidupnya. Mungkin seseorang itu memanipulasi keadaan supaya terlihat baikbaik saja, padahal sedang menahan luka yang luar biasa.

Di bagian kedua Fika Mario mengungah tema "BERUSAHA BANGKIT MESKIPUN SULIT" Mario sering dibuat naik turun oleh dunia dan didewasakan oleh keadaan. Terasa sangat melelahkan memang, tapi terkadang juga berharap untuk dimengerti. Banyak persoalan yang jauh dari ekspetasinya, dipaksa untuk tetap tenang dan melewati fase sibuknya perang dengan isi kepala sendiri, stres yang membuat semuanya terasa lebih muram, mood yang berantakan, seakan akan keadaan ini tiada habisnya.

 Ternyata memilih untuk berjuang, kita akan merasakan apa yang namanya gagal, menangis, dan terluka sangat parah dengan keadaan yang datang. Sering bertemu dengan yang namanya gagal dan kalah, sehingga membuat diri kita seakan ingin menyerah. Berkali-kali kita juga perlu menyakinkan diri bahwa dibalik kejadian yang ada, pasti ada alasan yang membuat kita semakin bertumbuh kuat. Hidup ini perjalanan yang panjang. Teruslah belajar dan berkembang.

"Mulai aja dulu, urusan gagal itu nomer sekian. Kamu sudah berani melangkah. Ingat, tidak semua orang memiliki keberanian seperti itu." Jarang kita mendengar orang hebat dengan perjalanan yang mudah. Jadi, ketika kamu sudah menemukan apa yang menjadi tujuanmu, jangan pernah ragu untuk melangkah maju. Kuatkan tekad dan jangan berpikir untuk gagal mencapainya.

Bagian ketiga dari buku ini bertemakan "SETIAP PERJUANGAN PASTI MEMBUAHKAN KEBERHASILAN." Pada saat ini Mario sempat merasakan bahwa kehidupan ini tak seharusnya untuk saling membandingkan, dan saling berkompetisi. Kegagalan? Kalah? Sering direndahkan? Tidak apa-apa, karena itu semua adalah bagian dari hidup seorang pejuang. Kita harus tetap bertumbuh dengan keyakinan bahwa segalanya akan berjalan dengan baik. Tak ada yang sia-sia dari apa yang sedang kita kerjakan, selama napas masih berhembus, selama itu pula kita tak boleh kehilangan harapan. 

"Prosesnya memang berat, tapi hasilnya juga hebat." Beberapa hal memang tidak sesuai yang kita inginkan. Pelan-pelan meski perlahan, setiap yang kita usahakan pasti akan segera bertemu dengan hasilnya. Jangan pernah menyesali sesuatu yang telah terjadi dalam jalan hidup kita, karena mungkin ini yang akan membuat kita terus bertumbuh dan proses pendewasaan diri. Tapi, tak jarang bahwa kita terjatuh, tersungkur, dan membuat kita terluka. Ini adalah sekian banyak cerita luar biasa yang lahir dari titik terendah.

Dalam buku ini kita bisa merasakan atmosfer kejadian, buku ini terstruktur dengan baik, sehingga pembaca akan penasaran bagaimana penulis bisa memecahkan keadaan yang terjadi. Bagian demi bagian dalam buku ini juga mengambil tema yang menarik untuk dikupas secara keseluruhan, pemikiran kreatif dari penulis juga pembahasan yang bisa membawa kita menuju kesuksesan untuk belajar cara agar tidak mudah menyerah. Itu menjadi nilai tambah tersendiri untuk buku ini.

Sayangnya, beberapa istilah di dalam buku ini terlalu klise dan kurang tepat. Juga gaya tulisan yang sedikit monoton membuat pembaca sedikit bosan dengan alur yang berubah, gambar yang ada didalam buku ini juga hanya hitam putih yang membuat pembaca kurang tertarik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun