Mohon tunggu...
Deri Prabudianto
Deri Prabudianto Mohon Tunggu... Freelancer - Hanya orang biasa

Wa/sms 0856 1273 502

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

BKT Eps 12: Tanpa Aku Cinta Padamu

20 April 2021   09:46 Diperbarui: 20 April 2021   10:08 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

" Aku tidak menolak. Aku hanya memintanya melamarku dari orangtuaku. Aku ingin membahagiakan orangtuaku."

" Itu harus kupuji. Tapi timbul pertanyaan. Apakah kamu tidak mencintainya ?"

" Kenapa bertanya begitu ?"  Belani melotot.

" Karena, gadis seusia 21 jika dilamar pengusaha biasanya takkan menolak, atau mengalihkan keputusan pada kedua orangtuanya. Kamu bertindak di luar dugaannya. Kurasa, waktu itu kamu belum mencintainya, atau baru mencintainya dengan kadar yang sedikit." Beber DC.

" Mungkin kamu benar. Kami hanya saling menyukai, saling kagum, belum berkadar cinta 24 karat. Kalau saling mencinta, tak mungkin kami bubar seperti ini," wajah Belani berubah tak sedap dipandang.

" Bubar ?" DC agak terhenyak. Bubar artinya berpisah secara fisik, bukan berpisah karena kematian. Apa penyebab mereka bubar? Bubar setelah atau sebelum menikah? Pasti sesudah. Kalau tidak mana mungkin Belani mengatakan ia kehilangan orang yang dicintainya hingga putus harapan?

" Betul. Kami akhirnya bubar. " Belani menatap ke arus kanal yang berbuih, mungkin sedang terkenang sesuatu.

" Akhirnya itu kapan ?"

" Setelah kami kehilangan Elia."

" Siapa Elia ?" tanya DC.

Belani diam. Tidak menjawab. Tatapannya terus diarahkan ke buih kanal. Entah apa yang dipikirkannya. Wajahnya muram. Akhirnya ia menangis. DC tak berani mengganggu dengan pertanyaannya, juga tak berani menghibur. Mereka berada di atas jembatan,  ada banyak pengendara motor lalu lalang. Mobil satu dua. Beberapa menoleh untuk menatap mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun