Mohon tunggu...
Derby Asmaningrum
Derby Asmaningrum Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Classic rock addict || Pernah bekerja sebagai pramugari di maskapai asing || Lulusan S1 FIKOM konsentrasi Jurnalistik Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Pengakuan Imagine Dragons sebagai "Bad Liar"

14 Januari 2019   00:34 Diperbarui: 15 Januari 2019   04:27 6059
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Imagine Dragons. Ki-ka : Wayne Sermon (gitar), Daniel Platzman (drum), Dan Reynolds (vocal), Ben McKee (bass). Foto : Billboard/Eliot Lee Hazel

Terkadang membuat pengakuan itu susah. Apalagi dalam sebuah kasus percintaan. Ehem. Namun tidak untuk Dan Reynolds (vokal), Wayne Sermon (gitar), Ben McKee (bass) dan Daniel Platzman (drum) yang tergabung dalam Imagine Dragons, grup musik pengusung aliran alternative rock, pop rock, electronic rock, indie rock, pop, electropop, lewat lagu mereka yang berjudul Bad Liar.

Bad Liar adalah lagu terbaru dari album studio keempat Imagine Dragons bertajuk Origins. Lagu tersebut dirilis sebagai single pada 6 November 2018, tiga hari sebelum album Origins resmi keluar ke publik 9 November 2018. Lumayan masih anget-anget buat didenger. 

Sebelum Bad Liar, sudah ada 3 single yang terlebih dahulu terbit yaitu Natural (dirilis 17 Juli 2018), Zero (19 September 2018) yang merupakan OST film Ralph Breaks the Internet (2018), dan Machine (31 Oktober 2018) yang langsung lengket di kuping para penggemar band yang berasal dari Las Vegas, Amerika Serikat ini. 

Lagu yang merupakan track kelima di album Origins ini dibesut dengan nuansa yang lebih condong ke electronic pop dibanding lagu-lagu lain di album Origins, misalnya saja Natural yang kental dengan aroma alternatif rock. Atau jika mau dibandingkan dengan lagu Demons dari album Night Visions (2012) yang sama-sama berat dalam liriknya, atmosfer rock pada lagu Demons masih terasa sekali sedangkan aransemen Bad Liar yang dipenuhi olahan suara synthesizer terdengar manis di telinga tetapi sangat menyayat-nyayat di relung hati.

Verse berisi lantunan suara berat diselingi falsetto Dan Reynolds membuka tembang yang menempati urutan ke-79 di Billboard Hot 100 ini. Suara sang vokalis kemudian terdengar lebih powerful di pre-chorus dan meledak penuh emosi pada chorus. 

Ketika sampai di bagian bridge, lagi-lagi vokalis berusia 31 tahun itu memanjakan telinga pendengar dengan  falsetto-nya yang melagukan perlahan .."I can't breathe/I can't be/I can't be what you want me to be/believe me this one time/believe me.." (ku tak bisa bernafas/ku tak bisa menjadi/ku tak bisa menjadi apa yang kau inginkan/percayalah padaku sekali ini saja/percayalah padaku...).

Bad Liar menceritakan tentang sebuah hubungan asmara yang telah hambar, mengarah kepada kegagalan dan dirasa sudah tidak bisa lagi dipertahankan. Dan Reynolds pun mengungkap kalau lagu ini memaparkan tentang keadaan biduk rumahtangganya yang sedang dilanda turbulensi alias tengah sorong ke kiri sorong ke kanan dihempas dari atas ditekan dari bawah mirip ketika naek roller-coaster. Menurut sang vokalis, ia tidak bisa lagi berpura-pura menutupi kalo semuanya baik-baik saja padahal di dalamnya (hubungan ia dan sang istri) berantakan.

Usut punya usut, ternyata penulisan lagu Bad Liar melibatkan istri dari Dan Reynolds sendiri yang juga musisi bernama Aja Volkman sebelum mereka akhirnya memutuskan untuk berpisah. Selain itu, dalam lagu ini sang istri yang cantik juga ikut menyumbangkan suara sebagai backing vocal.

Imagine Dragons mulai menyita perhatian dunia musik lewat album pertama mereka bertajuk Night Visions (2012) dengan single-nya Radioactive yang berhasil nangkring di nomer 3 tangga lagu Billboard Hot 100 di tahun 2013 dan menggondol Grammy Award tahun 2014 untuk kategori Best Rock Performance. 

Single lainnya dari album yang sama, Demons, juga berhasil mencapai nomer 6 di Billboard Hot 100 di tahun yang sama. Sebagai bukti bahwa band ini tidak main-main, album Night Visions akhirnya menyabet Billboard Music Awards tahun 2014 untuk kategori Top Rock Album.

Mei 2018 lalu album ketiga mereka Evolve (dirilis 2017) berhasil meraih Billboard Music Awards lagi-lagi sebagai Top Rock Album. Kita lihat nanti apakah Origins bisa menyamai prestasi album-album sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun