Mohon tunggu...
Derajat Mukhammad Putra Bangsa
Derajat Mukhammad Putra Bangsa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa dari Universitas Sebelas Maret, hobi saya adalah menulis artikel-artikel mengenai isu sosial dan isu politik yang ada di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Globalisasi dan Sistem Dunia: Analisis Dampak Kenaikan Suku Bunga The Fed Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

5 Desember 2022   09:10 Diperbarui: 5 Desember 2022   12:06 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Reuters

Pemerintah Indonesia pun mem-bailout bank-bank sampai dengan 650 triliun. Pola yang sama juga terjadi pada tahun 2005 dan 2008, dimana kenaikan harga BBM yang tajam juga mengerek suku bunga. 

Akan tetapi, kebijakan yang diambil pemerintah (BI) pada tahun 2008 relatif berhasil karena dapat menekan pertumbuhan ekonomi hanya di kisaran 4,1% dan krisis tidak sampai melumatkan ekonomi Indonesia, Kebijakan bailout terhadap Bank Century yang dilakukan pemerintah dengan mekanisme asuransi (bukan APBN seperti 1998) bisa jadi ikut berperan dalam menahan krisis perbankan. (Patrick Kuntara, tidak ada tahun). 

Hal ini akan memicu terjadinya tekanan ekonomi di Indonesia karena konsumen belum siap menghadapi kenaikan suku bunga. Kenaikan suku bunga BI akan meningkatkan beban masyarakat Indonesia, di mana bunga KPR, bunga kredit kendaraan bermotor, hingga bunga pinjaman modal usaha akan mengalami kenaikan juga. Salah satu dampak tersebut sudah akan mulai dirasakan oleh para pengusaha, menurut Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani (2022) dilansir dalam ekonomi.bisnis.com dampak terdekat paling nyata dari kenaikkan suku bunga BI bakal dirasakan oleh industri kecil dan menengah yang ada di Indonesia, sebab mereka biasanya membutuhkan modal dan meminjam uang di bank guna mengembangkan usahanya. 

Namun, dengan menilik kebijakan BI pada tahun 2008. langkah BI ikut menaikkan suku bunga tentu saja untuk mengatasi inflasi yang sedang dirasakan oleh Indonesia. Hal tersebut sejalan dengan teori globalisasi Peter Drucker, menurut Peter Drucker adanya globalisasi akan melahirkan transformasi sosial di masyarakat, dimana bahwasannya setiap tahun akan ada perubahan yang signifikan dalam masyarakat, salah satunya adalah kenaikan harga atau inflasi. 

Lalu Peter Drucker juga menyebutkan dari adanya transformasi sosial, lembaga atau pemerintah yang berwenang dapat mencegah atau menanggulangi dampak negatif dari transformasi sosial. Dalam hal ini pemerintah sejalan dengan pernyataan Peter Drucker, yakni dengan ikut menaikkan suku bunga BI agar masyarakat minim terkena dampak dari adanya kenaikan suku bunga The Fed, karena apabila pemerintah tidak ikut menaikkan suku bunga, maka yang terjadi adalah semakin parahnya resesi yang akan terjadi di Indonesia dan masyarakat akan terkena dampak yang lebih parah daripada dampak negatif dari kenaikan suku bunga BI pada saat ini.

Pemerintah saat ini telah merespon kebijakan kenaikan suku bunga yang dilakukan oleh The Fed, pemerintah telah menetapkan beberapa kebijakan seperti dilansir dalam bi.go.id, dalam memelihara kestabilan nilai rupiah agar tidak terjadinya inflasi akibat meningkatnya nilai suku bunga oleh The Fed, maka Bank Indonesia (BI) merealisasikan kebijakan moneter sebagai kestabilan terhadap harga-harga barang dan jasa yang tercermin dari perkembangan laju inflasi. 

Sementara itu, dimensi kedua terkait dengan kestabilan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang negara lain. Peran kestabilan nilai tukar sangat penting dalam mencapai stabilitas harga dan sistem keuangan. Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, telah mempunyai lima strategi dalam menghadapi normalisasi kebijakan dari bank sentral Amerika Serikat (AS) pada tahun 2022 salah satunya yaitu BI akan memperkuat kebijakan internasional dengan memperluas kerjasama dengan bank sentral dan otoritas negara mitra lainnya, fasilitasi penyelenggaraan promosi investasi dan perdagangan melalui kerja sama dengan instansi terkait, serta bersama Kemenkeu menyukseskan enam agenda prioritas jalur keuangan Presidensi Indonesia pada G20 tahun 2022 (Ruruh Handayani. 2022). 

Dalam teori sistem dunia, terdapat kemungkinan dan kesempatan kepada suatu negara untuk bisa “naik atau turun kelas”. Menurut Wallerstein, proses kenaikan kelas ini dapat dilakukan dengan tiga macam prinsip strategi yaitu, 1) Memanfaatkan Kesempatan (Klasik), 2) Keunggulan Komparatif, 3) Kemandirian yang berorientasi ke dalam. Menilik pada strategi yang ditawarkan oleh Wallerstein, maka negara Indonesia mengambil langkah kedua yang dijadikan alternatif dalam upaya menghadapi kenaikan suku bunga The Fed. Langkah tersebut ialah menerapkan kebijakan yang kemudahan para investor untuk menanamkan investasinya dengan tujuan memperoleh modal guna memacu pertumbuhan ekonomi nasional (Rahayu Sulistiowati, 2011).

Dampak terburuk dari kenaikkan suku bunga dalam jangka waktu yang panjang akan menimbulkan resesi, dikarenakan perputaran uang akan terpusat atau tersentralisasi pada bank sentral, sehingga uang yang ada di masyarakat lebih sedikit dibandingkan uang yang ada di bank sentral, hal inilah yang terjadi pada krisis pada tahun 1998 yakni gagalnya pemerintah dalam menaikkan suku bunga. Apalagi jika ditambah pemerintah tidak bisa memaksimalkan UMKM, maka uang yang beredar atau berputar di masyarakat akan lebih sedikit. Selain itu, dollar amerika sebagai kurs perdagangan menyebabkan barang yang diimpor menjadi naik harganya sehingga mengakibatkan dana APBN semakin banyak berkurang. 

Menurut Seers, pada dasarnya kebijakan pembangunan merupakan tindakan menyeimbangkan, yaitu apa yang disebutnya sebagai “ruang untuk manuver” yang secara obyektif berbeda bagi tiap negara dan situasi historis, namun secara subyektif berbeda pula bagi berbagai pengamat. Artinya keberhasilan pembangunan sangat dipengaruhi oleh pemanfaatan ruang manuver untuk mengakumulasi, rasionalisasi sistem produksi nasional, dan mengarahkan negara ke tempat yang semestinya dalam pembagian kerja dunia. Seers menjelaskan salah satu strategi dalam teori pembangunan yaitu kapitalisme negara, dimana dalam penerapannya pasar dibatasi dari dunia luar dan terbatas dalam memproduksi barang dan masyarakat diusahakan berjiwa bisnis.

Dari strategi yang ditawarkan Seers, maka pemerintah seharusnya memanfaatkan kekayaan sumber daya alam (SDA) untuk bahan substitusi dari barang yang ingin di impor, sehingga mengurangi pengeluaran karena naiknya dollar amerika. Pemerintah harus menerapkan pelatihan secara masif tentang wirausaha guna meningkatkan jiwa wirausaha pada masyarakat guna mendorong perekonomian mikro, agar perputaran uang di masyarakat seimbang dengan perputaran uang di bank sentral.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun