Mohon tunggu...
Derajat Fitra
Derajat Fitra Mohon Tunggu... Guru - Masih belajar

Iman-Ilmu-Amal

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Marxisme dan Pembebasan Manusia

11 Juni 2020   16:45 Diperbarui: 11 Juni 2020   16:55 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Materialisme dialektika merupakan buah dari kajian kritis Marx terhadap pemikiran materialisme Feurbach yang dianggapnya sebagai pemikiran kontemplatif semata dan terhadap pemikiran idealisme Hegel yang dianggapnya tidak realistis. Dalam Tesis Tentang Feuerbach, Marx mengemukakan kritiknya terhadap Feuerbach di antaranya sebagai berikut:

“Kelemahan utama materialisme yang ada termasuk materialisme Feuerbach adalah mengenai kebendaan, kenyataan, atau kepancaindraan yang hanya dipahami dalam bentuknya sebagai objek atau suatu renungan, bukan sebagai aktivitas manusia yang inderawi dan praktis, atau bukan secara subjektif. Sebagai kebalikan dari materialisme, sisi aktif suatu objek dikembangkan secara abstrak oleh idealisme, yang tentu saja tidak mampu memahami aktivitas inderawi sebagaimana yang dikatakan tersebut. Feuerbach telah membedakan antara objek inderawi dengan objek berpikir, tetapi dia tidak memahami aktivitas manusia itu sendiri sebagai aktivitas yang objektif.

Kritik terhadap Feuerbach tersebut menujukkan bahwa Marx menginginkan sebuah pemikiran mengenai realitas alam yang tidak sebatas perenungan semata, tetapi mampu melahirkan aktivitas manusia di dalam kenyataan. Berkenaan dengan itu, juga dikatakan bahwa para ahli filsafat hanya telah mempersepsi atau menafsirkan dunia, sementara persoalan sebenarnya adalah tentang bagaimana mengubahnya. Adapun kritik Marx terhadap Hegel dalam Capital sebagai berikut:

“Metode dialektika saya, bukan hanya berbeda dengan Hegel, melainkan berlawanan dengannya. Bagi Hegel, proses berpikir merupakan suatu subjek yang independen, yaitu “Ide,” merupakan penentu dunia yang hakiki, dan dunia yang hakiki hanyalah sekedar bentuk eksternal dari “Ide.” Bagi saya, sebaliknya, ide bukanlah apa-apa kecuali merupakan cerminan dari dunia materi dalam pikiran manusia, dan diterjemahkan ke dalam bentuk-bentuk pemikiran.”

Dalam kutipan di atas Marx menyatakan bahwa pendekatannya adalah pendekatan yang berpijak pada realitas material yang berlawanan dengan pendekatan idealisme Hegel. Marx mengupayakan konsepsi materialis tentang dialektika dalam sejarah manusia secara ilmiah. Penerapan metode materialisme-dialektika sehingga menyentuh kehidupan nyata manusia, khususnya bidang ekonomi dan sosial masyarakat dikenal dengan istilah materialisme-historis. Marx menjelaskan materialisme historis secara umum sebagai berikut:

“Di dalam proses produksi sosial yang dilakukannya, manusia memasuki hubungan-hubungan tertentu yang pasti dan tidak bergantung pada keinginan mereka. Hubungan-hubungan produksi ini bergantung pada suatu tahap tertentu dari perkembangan kekuatan-kekuatan produksi material mereka. Keseluruhan hubungan produksi ini membentuk struktur ekonomi masyarakat yang merupakan basis bagi super-struktur hukum, politik, dan spiritual yang berhubungan denganbentuk-bentuk kesadaran sosial tertentu secara jelas…Bukan kesadaran manusia yang menentukan keadaan ekonomi masyarakat, melainkan struktur ekonomi masyarakat yang menentukan kesadarannya… pada tahap tertentu dari perkembangan mereka, kekuatan-kekuatan produksi material di dalam masyarakat berkonflik dengan hubungan-hubungan produksi yang ada… kemudian muncul suatu periode revolusi sosial. Ketika basis ekonomi mengalami perubahan, keseluruhan superstruktur juga mengalami perubahan yang kurang lebih sama.”

Dalam kutipan tersebut Marx membagi lingkup kehidupan manusia menjadi dua bagian, yakni “basis” dan “bangunan atas”. Basis adalah kekuatan-kekuatan produksi material atau struktur ekonomi masyarakat, sedangkan super-struktur atau bangunan atas meliputi proses kehidupan sosial, politik, dan spiritual. Bagi Marx,struktur ekonomi masyarakat atau basis itulah yang menentukan kesadaran dan keadaan masyarakat, bukan sebaliknya.

Hal ini senada dengan pernyataan Marxdi lain tempat yang menjelaskan bahwa “ide, konsepsi, ataupun kesadaran manusia, pada awalnya terjalin langsung dengan cara produksi material, kemudian terbentuk hubungan-hubungan produksi material atau institusi-institusi antara sesama manusia sebagai sebuah bahasa kehidupan yang nyata.

Adapun proses memahami, berpikir, dan hubungan mental dengan manusia lainnya muncul sebagai akibat langsung dari aktivitas produksi materialnya. Hal yang sama juga berlaku pada produksi mental yang diekspresikan dalam bahasa politik, hukum, moralitas, agama dan metafisika suatu masyarakat.

Sebagaimana dikatakan bahwa Marx menghendaki pemikiran yang dinamis dan tindakan nyata. Marx menempatkan paham materialismenya dalam lingkup dialektika yang berangkat dari realitas kehidupan manusia, yakni dengan memperhatikan kesalinghubungan antara manusia dengan struktur ekonomi masyarakat dalam perkembangan sejarahnya.

Pada suatu tahapan tertentu, struktur ekonomi bertentangan dengan hubungan-hubungan produksi yang ada. Ketika hal ini terjadi, yakni ketika cara-cara produksi yang dikembangkan tidak dapat sepenuhnya dimanfaatkan oleh institusi yang ada, sehingga tiba saatnya revolusi sosial. Dengan demikian,prinsip materialisme dialektika memiliki dua pola pemikiran, yakni menyatakan bahwa kesadaran atau kehidupan manusia tidak menentukan realitas material atau keadaan ekonomi masyarakat, tetapi sebaliknya, realitas yang menentukan kehidupan manusia. Dan menyatakan bahwa dengan tindakan atau aktivitas produksi materialnya, manusia dapat mengubah keadaan ekonomi masyarakat itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun