Kini mataku basah dengan linangnya, mengajak hati bersedih sembari mengenggam cemburu pahitnya
Aku lihat kau begitu mesra dengannya di sudut meja kerjamu, asyik menonton bersama sampai menghadir lupa
Kamu tertawa. Bersamanya.
Kamu histeris. Bersamanya.
Dan aku cemburu. Bersama piluku.
Sore yang hening, aku berniat mengajakmu pulang, seperti biasanya;
Mengharapkan kemesraan di sepanjang jalan, seperti kemarin.
Mendapat peluk nakalmu saat duduk di boncengan, seperti kemarin.
Mendengar nada ceriamu yang bercerita banyak hal, seperti kemarin.
Dan sekedar itu aku berniat mengajakmu
Sialnya, semua itu malah dicuri olehnya. Eh. Atau mungkin kamu malah menawarkannya?