Mohon tunggu...
Adek Febrison Rasyad
Adek Febrison Rasyad Mohon Tunggu... wiraswasta -

Guru Private, tinggal di Jakarta. Senang olahraga renang & sepeda, mendengarkan musik Jepang & old song.\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Di Belakang Garis Putih Persimpangan Jalan & Lampu Rambu Lalu Lintas

8 Agustus 2012   22:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:04 755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jujur saja, hanya 2 s/d 3 pengendara sepeda motor dan kendaraan roda 4 atau lebih yang mau ta'at dengan aturan berlalu lintas saat lampu rambu lalu lintas berwarna merah. Ya, garis putih sebagai pengatur agar kendaraan berhenti di belakang garis tersebut, karena di depan garis itu ada garis vertikal putih yang berfungsi sebagai tempat menyeberang jalan bagi pejalan kaki saat lambu rambu lalu lintas berwarna merah.

Ternyata, pangkat dan jabatan, serta tingkat pendidikan tidaklah menjadi bernilai ketika para pengguna kendaraan bermotor melanggar marka jalan yang telah di tetapkan oleh undang-undang. Memang ada pengecualian kendaraan yang melewati garis putih tersebut dikarenakan kondisi kecepatan tinggi sebelum mencapai persimpangan jalan lampu merah menyala, mengakibatkan kendaraan tersebut berhenti setelah garis putih. Tapi pada kenyataannya, tidak sedikit (cukup banyak) para pengguna kendaraan yang melanggar batas berhenti di persimpangan jalan tersebut. Hal ini sering terjadi di daerah yang bukan Jalan protokol yang banyak polisinya.

Bahkan yang lebih extreme lagi, para pengguna kendaraan bermotor yang senang menerobos lampu lalu lintas. Bagi mereka yang penting itu jalanan kosong dan tidak ada kendaraan dari arah lain yang lewat, mereka langsung menerobos dengan cepat. Termasuk juga di dalamnya para pengguna kendaraan (khususnya roda 2) yang menerobos jalan dari sebelah kanan menggunakan jalur berlawanan arah yang sangat membahayakan, dengan alasan "jalanan sangat macet", atau menggunakan trotoar untuk pejalan kaki sebagai cara untuk menghindari kemacetan di jalan.

Bahkan saya sangat sering di klakson oleh pengendara roda 2 dibelakang saya yang ingin maju ke depan semata-mata ingin cepat. Mereka biasanya meng-klakson berkali-kali, saya hanya melihat ke belakang saja.

Tapi anehnya, mereka yang selalu menerobos garis batas putih itu banyak yang melamun, meskipun sudah di depan. Begitu lampu hijau menyala, mereka tidak langsung maju untuk jalan, entah apa yang mereka fikirkan. Begitu lampu merah ingin di depan, begitu lampu hijau, malah terlambat untuk jalan.

Terkadang saya sering bertanya pada diri saya sendiri "mereka itu punya SIM atau tidak? Mereka itu pernah sekolah atau tidak, hingga dengan mudahnya mengabaikan peraturan"

Semoga catatan yang sedikit ini menjadi pelajaran bagi kita semua.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun