Carilah aku di toko buku, katamu / di lelimpahan obralan kata / Â dan kerumunan sajak
apalah artinya kau tanpa kota / kota yang sunyi dari buku-buku tua /
Jangan sok senewen
Aku tahu tidak ada artinya menunggumu di lorong itu /
Kau tak terpantau cc-tv dan tak terberita di sembarang media /
ragamu adalah aksara  yang dilumpuhkan /
seperti kecipak air hujan /
di bulan september
mengapa diam saja?
aih apa peduliku, katamu
kota makin fana / makin beku / makin maya jantung hatinya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!