Mohon tunggu...
Deny Oey
Deny Oey Mohon Tunggu... Administrasi - Creative Writer

Seorang pembelajar, pecinta alam dan penikmat makanan pedas. Sesekali mengkhatamkan buku dan membagikan pemikirannya dalam tulisan. Beredar di dunia maya dengan akun @kohminisme (IG) dan @deNocz (Twitter).

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

"Heritage of Toba", di Antara Legenda, Cita Rasa, dan Adat Budaya

23 September 2021   11:21 Diperbarui: 23 September 2021   12:28 1133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata Danau Toba (sumber: Tempo.co)

Tentu saja, Manortor dan Margondang adalah media yang tepat untuk mempromosikan identitas Danau Toba ke seluruh dunia. Dengan kecanggihan teknologi saat ini, menggelar konser virtual dengan seni dan adat budaya Batak bukan sesuatu yang mustahil.

Manortor (sumber: IDNtimes.com)
Manortor (sumber: IDNtimes.com)

Selain menyajikan Manortor dan Margondang, konser virtual ini juga bisa dimeriahkan dengan lagu-lagu batak legendaris seperti "Sinanggar Tullo", "Anakku Naburju" dan "Tangiang Ni Dainang" dan dinyanyikan langsung oleh penyanyi asli Batak yang terkenal dengan suara emasnya. Konser ini akan menjadi media promosi yang berkualitas, tepat sasaran dan "sangat mahal".

Untuk kerajinan tangannya sendiri, selain Ulos yang kental dengan budaya Toba, masih ada Songket Sipirok yang merupakan kain tenun sejenis songket yang biasa digunakan pada acara adat atau acara resmi lainnya.

Toba juga memiliki Gorga, sebuah kerajinan tangan seni rupa yang menghiasi rumah adat suku Batak, dan juga Batik Batak yang memiliki kreasi berupa motif batik berdasarkan etnis yang ada di Sumatera Utara.

Untuk memperkenalkan Danau Toba lewat adat dan budayanya yang kuat, fokus utama yang perlu dilakukan adalah:

  • Memperbanyak workshop dan pelatihan kerajinan tangan Ulos, Songket Sipirok, Batik Batak maupun Gorga. Bukan hanya sebagai industri rumahan, tetapi beralih menjadi pelaku ekonomi kreatif dengan Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM).
  • Mempromosikan dan mendistirbusikan penjualan kerajinan tangan khas Batak secara konvensional kepada wisatawan yang datang maupun secara online dengan jangkauan pasar yang lebih luas.

Dengan fokus ini diharapkan agar kualitas dari kunjungan wisatawan meningkat. Apa lagi para wisatawan sering menghabiskan dana liburan untuk membeli produk-produk kreatif dari daerah yang mereka kunjungi.

Pengrajin ulos (sumber: Detik.com)
Pengrajin ulos (sumber: Detik.com)

Jika dikemas dengan baik, maka para pelaku ekonomi kreatif pasti akan merasakan dampak yang positif dalam memperkenalkan identitas Danau Toba dan sekitarnya.

Tampakna do tajomna, rim ni tahi do gogona.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun