Mohon tunggu...
Deny Oey
Deny Oey Mohon Tunggu... Administrasi - Creative Writer

Seorang pembelajar, pecinta alam dan penikmat makanan pedas. Sesekali mengkhatamkan buku dan membagikan pemikirannya dalam tulisan. Beredar di dunia maya dengan akun @kohminisme (IG) dan @deNocz (Twitter).

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

35 Tahun G-SHOCK, Sebuah Kolaborasi dan Inovasi

17 Januari 2018   18:37 Diperbarui: 17 Januari 2018   21:01 1545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Casio G-SHOCK (sumber: www.urbanart-paris.fr)

Apa yang ada dalam benak Anda ketika mendengar usia 35 tahun? Tiga puluh lima jelas bukan sekedar angka atau nominal. Usia ini biasanya identik dengan tanda kematangan, kedewasaan dan kemapanan. Dari sisi kehidupan, mereka yang memasuki fase usia ini sudah memiliki karir cemerlang, sudah berkeluarga dan memiliki keturunan, dan sudah mapan dalam finansial dan investasi untuk masa depan.

Menginjak usia ke-35 pada April 2018 mendatang, G-SHOCK sudah berkembang menjadi produk jam tangan ternama. Arloji yang awalnya ditolak di negerinya sendiri itu kini menjadi brand yang terkenal seantero jagad berkat daya tahannya yang kuat dan tahan banting. Siapa sangka imej tahan banting dari G-SHOCK sudah terbentuk dari awal pembuatannya dimana Kikuo Ibe dengan semangat pantang menyerah terus menciptakan jam tangan kokoh dan tangguh meski berkali-kali gagal (selengkapnya bisa dibaca "Belajar Gambaru dan Budaya Malu dari Orang Jepang").

Sejak diluncurkan pada 1983, G-SHOCK telah "melanjutkan keturunannya" dengan mencapai penjualan 100 juta unit. Di tahun 2017 saja telah terjual 8,4 juta unit. Kepopuleran G-SHOCK jelas menjadi pertanda bahwa jam tangan ini disukai oleh publik seiring dengan perkembangan dan kecanggihan teknologi yang disematkan ke dalamnya dari masa ke masa.

"Kepopuleran yang kami raih saat ini tak didapatkan dengan mudah dan seketika. Kami melewati waktu yang panjang. Butuh waktu 10 tahun, sejak tahun 1983 ketika G-SHOCK pertama kali dijual ke pasar, hingga jam ini mulai dikenal dan menjadi sangat populer," ujar Kazuhiro Kashio, Presiden dan Chief Operating Officer Casio Computer Co, Ltd.

G-SHOCK Limited Edition

Sebagai brand jam tangan populer dengan "karir" cemerlang, setiap kali merilis produk limited edition untuk para penggemarnya, dapat dipastikan G-SHOCK edisi terbatas itu akan habis di pasaran. Tiap negara hanya mendapat kuota sekitar 1000 buah, yang membuatnya menjadi incaran para penggemar dan kolektor.

Limited edition of 35th G-SHOCK (sumber: www.kompas.com)
Limited edition of 35th G-SHOCK (sumber: www.kompas.com)
Dalam rangka ulang tahun ke-35 sekaligus menandai hadirnya G-SHOCK ke seluruh dunia pada April mendatang, Casio Computer Co, Ltd. mengumumkan dua model limited edition yang masing-masing hanya dijual 35 buah. Kedua model ini juga merupakan hasil kolaborasi antara NIGO, perancang mode ternama Jepang dan juga creative director, bersama Kikuo Ibe, sang pencipta atau "bapaknya" G-SHOCK.

Nama NIGO sendiri pasti tak asing bagi fashion enthusiast berkat clothing line ternamanya "A Bathing Ape" atau BAPE pada tahun 90-an yang menghantarkannya sebagai pionir di bidang street culture yang sudah menjadi lifestyle dan society. Meski sudah keluar dari brand tersebut pada 2011, NIGO kini merancang brand miliknya sendiri "Human Made" dan menjadi creative director untuk berbagai proyek dari perusahaan global.

UT Collection dari Uniqlo, iQOS dari Phillip Morris, YOHO!, sebuah majalah budaya anak muda terkemuka di Cina adalah beberapa proyek yang dipegang oleh NIGO. Ia juga menjalin kerja sama dengan CyberAgent, sebuah perusahaan iklan dan televisi berbasis Internet.

NIGO (sumber: www.hypebeast.com)
NIGO (sumber: www.hypebeast.com)
NIGO juga berkembang di luar dunia mode dengan memberikan pengaruh di dunia musik, menjadi produser dan DJ untuk grup hip hop HONEST BOYZ, merancang cover album dan merchandise untuk girl group Happiness, membuat acara kolaborasi bersama perusahaan rekaman SEVEN yang dipimpin oleh NAOTO dari Sandaime J Soul Brothers, EXILE TRIBE, dan juga membuat rumah makan Curry Up.

Sementara Kikuo Ibe adalah lulusan Universitas Sophia tahun 1976 jurusan teknis mekanika dari Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang bergabung dengan Casio dan ditugaskan sebagai teknisi di departemen desain. Terlibat pada pengembangan konstruksi jam tangan digital, tahun 1981 ia mengusulkan pembuatan jam tangan tangguh, tahan banting dan tidak hancur walau dijatuhkan dan mulai mengembangkan konstruksi jam tangan tahan getaran yang kemudian dikenal sebagai G-SHOCK.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun