Mohon tunggu...
Deny Oey
Deny Oey Mohon Tunggu... Administrasi - Creative Writer

Seorang pembelajar, pecinta alam dan penikmat makanan pedas. Sesekali mengkhatamkan buku dan membagikan pemikirannya dalam tulisan. Beredar di dunia maya dengan akun @kohminisme (IG) dan @deNocz (Twitter).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kreativitas, Inspirasi dan Aromaterapi

13 Januari 2018   16:28 Diperbarui: 13 Januari 2018   18:16 1591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Creative people (www.creativeans.com)

Kreatifitas adalah sebuah proses yang melahirkan sebuah ide, konsep atau gagasan baru. Daya cipta atau kemampuan untuk menciptakan suatu pemikiran ini erat kaitannya dengan kecerdasan dan imajinasi. 

Sebagai contoh, mereka yang bekerja di bidang advertising adalah orang-orang yang memiliki kreatifitas tinggi. Lihat saja iklan-iklan yang berseliweran baik di media cetak, media online, pamflet atau billboard. Semuanya terlihat kreatif bukan?

Berbicara mengenai kreatifitas, ada dua faktor utama yang mempengaruhinya: keturunan dan lingkungan. Mereka yang memiliki darah seni dalam tubuhnya biasanya punya segudang bakat baik seni rupa, seni musik, literasi, dan sebagainya, tinggal bagaimana memolesnya saja. Sementara faktor lingkungan akan menggali potensi dan mengasah jiwa seni individu tersebut. Contohnya edukasi sejak dini seperti kursus piano, balet, paduan suara, dan lain-lain.

Dalam dunia literasi, kreatifitas juga merupakan kunci utama untuk bersaing di zaman now. Kini semakin banyak bermunculan profesi seperti content writer, copywriter, editor, ghost writer, script writer sampai freelance writer. Bahkan, blogger pun kini menjadi sebuah profesi dengan berbagai macam bidang dan minatnya masing-masing mulai dari food blogger, travel blogger, beauty blogger sampai lifestyle blogger.

Era internet dan kecanggihan teknologi turut mengakomodir dan memfasilitasi profesi-profesi semacam ini. Kalau dulu pekerjaan mengharuskan kita bekerja "nine to five", bermacet-macetan menuju kantor dan outfit harus selalu rapi, kini pekerjaan membebaskan kita datang kapan saja, bisa dilakukan di rumah, kafe atau villa dengan pemandangan alam indah. Kaos oblong dengan celana pendek, ditemani secangkir kopi mejadi kawan sebelum mulai bekerja. Ya, inilah profesi creative people zaman now!

Menjadi blogger dan penulis kreatif

Mulai menulis sejak 2011, saya pribadi belum benar-benar menjadi blogger "seutuhnya". Kesibukan sebagai kuli (kantoran) membuat saya hanya bisa menuangkan isi pikiran lewat media sosial sampai saya bertemu Kompasiana. 

Akhirnya, akhir tahun 2017 saya memutuskan untuk membuat blog yang sesuai dengan passion saya. Anyway, salah satu alasan mengapa saya belum membuat blog pribadi adalah karena belum menemukan "soul" untuk blog tersebut. Saya tak tertarik menjadikan blog pribadi seperti diary dengan konten asal-asalan atau gado-gado (campur-campur).

Penulis kreatif (sumber: www.linkedin.com)
Penulis kreatif (sumber: www.linkedin.com)
Bicara soal menulis, saya adalah tipikal penulis yang hanya bisa menulis ketika inspirasi muncul. Jadi bila inspirasinya belum keluar, saya tidak bisa memaksanya atau mencoba untuk terus menulis yang justru membuat kualitas tulisan saya menurun. Mungkin terdengar aneh bagi sebagian orang. Tapi inilah cara agar tulisan saya menarik, berkualitas, layak dibaca dan mengandung nilai-nilai kreatifitas.

Lalu bagaimana cara agar menjadi penulis kreatif, atau mengasah daya kreatifitas sehingga menghasilkan karya berkualitas. Well, berikut ini adalah cara yang biasa saya lakukan untuk mengasah kreatifitas dan mendapatkan inspirasi.

  1. Rajin membaca buku. Budaya membaca kita memang masih rendah. Namun, membaca akan semakin meningkatkan wawasan, memperkaya kosakata dan memperbaharui ide. Mulailah dengan membaca buku yang kita suka, mulai dari novel, fiksi, biografi dan guidebook. Selipkan juga buku-buku dengan topik berbeda untuk menambah ilmu.
  2. Update perkembangan berita. Bukan soal gosip artis, isu politik atau berita kriminal saja. Ada banyak topik-topik kekinian yang menjadi inspirasi dalam menulis. Contohnya gaya hidup milenial, properti untuk milenial sampai industri kreatif dan perekonomiannya.
  3. Rutin berolahraga. Tak sekedar nge-gym sepulang kantor. Ada banyak olahraga-olahraga ringan jika kita super sibuk. Push up atau sit up bisa dipraktekan di kamar, bisa juga jogging di pagi hari. Tubuh yang sehat akan menghasilkan jiwa dan pikiran yang sehat. Dan pikiran yang fresh tentunya akan lebih mudah mendapatkan inspirasi.
  4. Meditasi. Olah nafas ini bisa dilakukan dengan durasi 5-15 menit per hari. Tak perlu lama-lama. Cara paling mudah adalah dengan posisi duduk tegak. Rileks, tahan nafas dan buang segala energi negatif dan hirup udara baru berisikan energi positif. Meditasi bisa dilakukan di pagi atau malam hari. Bisa juga saat sedang senggang atau bersantai.
  5. Me time. Yes, kita membutuhkan waktu untuk diri sendiri. Me time bukan soal solo traveling dan kabur dari rutinitas kota. Me time bisa dilakukan dengan duduk ditemani secangkir kopi di kafe, membaca buku di perpustakaan, pijat dan spa agar tubuh lebih rileks, perawatan salon, dan lain-lain. Biasanya setelah me time, pikiran dan jiwa akan lebih fresh karena dapat lebih mengenal dan menghargai diri sendiri sehingga menghasilkan ide-ide kreatif.

Menghasilkan ide kreatif (www.wisdompills.com)
Menghasilkan ide kreatif (www.wisdompills.com)
Aromatherapy, stimulus untuk kreatifitas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun