Mohon tunggu...
Den Reza Alfian Farid
Den Reza Alfian Farid Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer

Terkadang ku lupa pernah berpikir apa.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengapa Nihilisme Dapat Menyebabkan Perasaan Tidak Berarti dan Depresi?

9 Juni 2023   19:00 Diperbarui: 9 Juni 2023   19:03 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Tijs van Leur on Unsplash

Nihilisme, konsep yang sering disalahpahami sebagai ide yang suram dan menghancurkan. Sebuah pandangan yang mempercayai bahwa hidup ini nggak punya tujuan atau makna intrinsik. Tapi, pernahkah terpikir bahwa nihilisme bisa menjadi alat yang membuka ruang untuk kebebasan menciptakan makna hidup kita sendiri? Melalui lensa nihilisme, kita diajak untuk merenung dan melihat sisi lain dari kehidupan.

Hidup, sebuah perjalanan yang penuh teka-teki. Di satu sisi, manusia berusaha keras mencari makna, menciptakan tujuan, dan membangun harapan. Di sisi lain, ada pandangan yang menganggap semua upaya tersebut sia-sia, nihilisme. Sebuah konsep yang sering disalahartikan sebagai sudut pandang penuh kegelapan. Namun, pernahkah terlintas di pikiran, jika nihilisme justru bisa menjadi sarana membebaskan kita dari belenggu tujuan dan harapan yang seringkali membuat kita terjebak dalam rutinitas monoton?

Seputar Nihilisme

Ngomong-ngomong soal nihilisme, ini bukan hal yang baru dalam dunia filsafat. Nihilisme berasal dari kata Latin "nihil", yang berarti "tidak ada". Ide ini muncul pertama kali di abad 19 dan diasosiasikan dengan filsuf Friedrich Nietzsche. Singkatnya, nihilisme adalah pandangan bahwa hidup tidak memiliki tujuan atau makna intrinsik.

Nah, maksudnya gimana? Bayangin kalau hidup ini kayak menulis di atas air, sebentar muncul, lalu lenyap begitu saja. Itu yang dirasakan oleh orang-orang yang punya pandangan nihilistik. Mereka merasa bahwa segala hal yang mereka lakukan, baik itu suka atau duka, semua nggak ada artinya, karena pada akhirnya semua akan musnah.

Tapi, nihilisme ini punya berbagai tipe, lho. Ada nihilisme eksistensial, moral, dan kosmik. Semuanya punya pandangan yang sedikit berbeda soal arti hidup, tapi tetap berakar pada pemahaman bahwa hidup ini nggak punya makna intrinsik. Trus, nihilisme ini bisa ngaruh ke kondisi psikologis kita gimana ya?

Mengintip Dampak Nihilisme

Sebagai manusia, kita selalu mencari makna dalam hidup kita. Makanya nihilisme bisa berdampak pada mental kita. Kok bisa? Karena nihilisme membuat kita merasa hidup ini nggak ada gunanya. Kayak buku yang terus dibaca, tapi nggak ada pesan atau pelajaran yang bisa diambil. Kalau sudah begini, bisa berpotensi bikin kita merasa depresi atau cemas.

Depresi itu seperti perasaan sedih yang berkepanjangan dan intens. Sementara cemas, adalah rasa takut atau khawatir yang berlebihan terhadap hal-hal yang mungkin belum terjadi. Kedua kondisi ini bisa muncul jika seseorang merasa hidupnya nggak ada makna.

Selain itu, nihilisme juga bisa mempengaruhi cara pandang kita soal nilai-nilai moral. Jika seseorang merasa hidup ini nggak ada artinya, mereka bisa merasa bahwa nggak ada standar moral yang perlu diikuti. Hasilnya? Bisa jadi mereka akan melakukan hal-hal yang biasanya dianggap nggak etis atau salah. Kenapa? Karena mereka merasa, toh pada akhirnya semua nggak ada artinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun